
Marhaban Ya Ramadhan
Sore itu, cahaya memendar di kaki langit, seolah memberi isyarat, Ramadhan bersua kembali. Angin senja bertiup meraba kulit, suhu udara pun mulai menghitung mundur.
Penghuni langit dan bumi bergembira menyambut bulan penuh berkah. Di ujung sore, di akhir Syahban, sinar matahari melemah, bergeser. Lalu tenggelam di kaki langit, sementara itu petang cepat membayang.
Ayat-ayat-Mu bergema di langit, deru perahu nelayan riuh membelah lautan. Nelayan bergegas pulang ke rumah dan keluarga menyambut mereka di dermaga kecil, penuh suka cita.
Matahari bersimpuh kepada pencipta, sebelum akhirnya tenggelam dan mengalah pada malam. Pamit pada bumi, bersua dengan lekukan bumi lainnya.
Kini malam datang menyapa, suara rindu mulai berbisik lembut dalam angin, tapi tetap terperangkap dalam dada. Alhamdulillah, kerinduan datangnya bulan Ramadhan terobati.
“Alhamdulillah, kita berjumpa lagi,” kata Ramadhan disambut penuh kehangatan bagi umat beriman.
“Marhaban ya Ramadhan. Selamat datang wahai bulan Ramadhan.”
“Jaga dirimu dan imanmu. Kita bersua selama satu purnama. Ayo perbanyak kebaikanmu.”
“Mudah-mudahan kita semua tidak memikul beban berat selama menjalani puasa selama sebulan penuh.”
Menahan lapar dan dahaga, serta menahan diri, mulai terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Semoga puasa kita diridhoi Allah Swt, aamiin.”
Kementerian Agama telah menetapkan 1 Ramadhan, jatuh pada 1 Maret 2025. Umat beriman mulai menjalankan ibadah puasa di bulan penuh keberkahan, penuh rahmat. Bulan yang dipilih Allah menurunkan Alquran sebagai petunjuk bagi manusia.
“Jika ada yang hati dan jiwa gelisah, maka kembali Alquran. Hiasilah rumah tanggamu dengan bacaan Alquran,” kata penceramah di masjid Al Furqan di Kota Parepare.
Sambutlah Ramadhan dengan kegembiraan, barang siapa yang merasa bergembira atas datangnya bulan suci Ramadhan, maka Allah mengharamkan jasadnya dari api neraka.
Ramadhan itu bukan hanya tentang menahan lapar dan dahaga. Lebih dari itu, ini adalah tentang pengendalian diri, tentang membersihkan hati dari segala prasangka buruk, tentang memperbanyak kebaikan. Inilah waktu yang tepat berbagi rezeki dengan sesama.
Ramadhan itu bulan penuh ampunan, perbanyak istigfar, memohon ampunan atas segala dosa dan khilaf yang telah kita perbuat.
Berdoa dan berdzikir untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Zikir dapat membuat hati hamba menjadi tenang, tenteram, dan damai.
Sambutlah Ramadhan dengan hati lapang, niat tulus. Jadikan bulan ini sebagai momentum memperbaiki diri, menjadi pribadi lebih baik lagi.
“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” Qs Al-Baqarah ayat 183.
Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita dan menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang bertakwa. Di Akhir Ramadhan kita meraih kemenangan. Yakni umat berpredikat takwa.
Selamat menunaikan ibadah puasa 1446 Hijriah. (*)