Tadris IPA IAIN Parepare Latih Guru Keterampilan TPACK
Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Fakultas Tarbiyah IAIN Parepare, gelar workshop Pengembangan Keterampilan Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK), di Ruang Seminar Perpustakaan, Lantai 5, Sabtu, 30 November 2024.
“Workshop ini memfasilitasi guru IPA mengimplementasikan berbagai platform digital dalam pembelajaran, seperti Quizizz, Kahoot, dan berbagai platform lainnya,” kata Ketua Prodi Tadris IPA, IAIN Parepare, Andi Aras, saat membuka workshop TPACK.
Andi Aras menjelaskan, saat ini, dosen memiliki tiga tugas pokok. Yakni pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Workshop ini, kata dia, bagian dari pengabdian kepada masyarakat. Berbagi pengetahuan dan pengalaman kepada guru-guru untuk meningkatkan mutu pengajaran di kelas.
Selain itu, kata dia, Workshop ini, mendukung pengembangan dan penggunaan teknologi dalam proses pengajaran.
“Kami berharap workshop pengembangan keterampilan TPACK ini guru lebih kreatif dan inovatif,” katanya.
Pemateri Ade Hastuty, menjelaskan, pembelajaran berbasis teknologi itu permudah guru mengakses sumber belajar dan meningkatkan efektivitas pembelajaran.
Dosen Tadris IPA itu, menceritakan, saat ini guru harus mampu menghadapi tantangan, seperti adaptasi teknologi, keterampilan teknis, dan infrastruktur belum memadai.
Menurutnya, seorang pendidik fokus mengembangkan kerangka berpikir yang berbasis teknologi.
Integrasi antara teknologi dan ilmu pengetahuan, kata dia, diharapkan mampu membawa perubahan di dunia pendidikan.
Pembelajaran berbasis teknologi dirancang untuk menciptakan pengalaman belajar efektif dan efisien pada era digital.
Guru dapat menyajikan materi menggunakan teknologi digital agar siswa lebih mudah memahami konsep yang sulit.
Ade berharap, guru dapat meningkatkan pemahaman peserta didik, terutama pemanfaatan teknologi, meningkatkan kualitas hasil belajar, dan guru menguasai teknologi dalam pendidikan.
Pemateri, Imranah, mengulik soal Gamifikasi Dalam Pembelajaran Sains. Gamifikasi memberikan pengalaman peserta didik lebih menyenangkan dan interaktif.
Menurut Imranah, beberapa tahun terakhir, muncul tren baru yakni memasukkan elemen game dalam pembelajaran.
“Gamifikasi memberikan dampak yang cukup besar terhadap motivasi, interaksi antar guru, dan bahkan mampu memberikan dampak sosial anak didik,” katanya. (*)