Profesor Fisika Ekosistem Karst
Penampilannya sederhana, ramah dengan senyum yang khas, dekat dengan mahasiswa, dan gampang ditemui.
Dia adalah Prof. Dr, Ir Muhammad Arsyad, MT, IPM, dosen Fisika di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Makassar.
Ia dikukuhkan sebagai guru besar dalam bidang Ilmu Fisika Ekosistem Karst pada Rabu, 24 Juli 2024, di Menara Pinisi.
Pak Acca, begitu ia disapa oleh mahasiswanya, fokus meneliti kawasan karst Maros-Pangkep selama belasan tahun. Ia aktif mengampanyekan pengelolaan air yang baik.
“Buatlah kebaikan kecil untuk alam secara konsisten, membuat bumi lestari di masa depan,” ujarnya dalam sebuah kesempatan.
Pria kelahiran 1964 ini dikenal ulet dan disiplin. Keikhlasannya dalam mengabdi selama puluhan tahun sebagai pendidik berbuah manis dengan diraihnya gelar akademik tertinggi di dunia kampus.
Dosen yang mengampu puluhan mata kuliah, mulai dari program sarjana hingga doktor, ini dikenal dekat dengan mahasiswanya.
Ahli di bidang Geofisika Terapan dan Fisika Lingkungan ini berhasil meraih gelar guru besar setelah artikelnya dimuat di Karbala International Journal of Modern Science pada tahun 2022.
Penelitiannya tentang endapan gua kelelawar di wilayah Rammang -rammang, kawasan karst Sulawesi Selatan.
Penelitiannya menunjukkan bahwa pupuk dari kotoran burung berpengaruh terhadap perubahan lingkungan di dalam gua.
Hasil analisis koefisien korelasi Pearson menunjukkan bahwa kerentanan magnetik memiliki korelasi negatif dengan berat kandungan logam Fe.
Sementara Fe berkorelasi positif dengan kandungan logam berat lainnya seperti Cu, Zr, dan Nb.
“Terima kasih kepada mereka yang telah mengulurkan tangan membantu tanpa berharap. Insya Allah menjadi amal jariyah bagi diri mereka,” ujarnya. (*)
Profil lengkap
Baca Orasi ilmiah lengkap