Batuk dan Jemaah Haji

Oleh : Ibrahim Fattah

Jauh sebelum calon jemaah haji (CJH) berangkat ke tanah suci, pemerintah melalui puskesmas dan rumah sakit umum, melakukan pemeriksaan kesehatan.

Pada masa pandemi Covid -19 tahun 2020, CJH wajib boster ketiga. Semua ini dimaksudkan untuk melindungi CJH dari penyakit dan virus sebelum dan setelah tiba di tanah suci.

Mengingat perbedaan suhu udara yang sangat ektrim.  Batuk dalam tulisan ini, tidak membahas dari aspek medis, selain butuh kompetensi keilmuan, juga terbatas waktu mencari referensinya.

Jadi batuk dalam tulisan ini, saya mengaitkannya dengan jamaah haji sebagai sebuah fenomena.

Mengapa batuk tetap menjangkiti hampir semua jamaah haji?

Bukankah sudah ada upaya pencegahannya sejak di tanah air?

Ada perbedaan suhu udara yang ekstrem antara Arab Saudi dan Indonesia, itu sudah pasti.

Bukankah suntikan pencegahan flu dan batuk bertujuan agar virus tidak menjangkiti jamaah haji setelah tiba di tanah suci?

Pada saat manasik, CJH dianjurkan jangan minum air zam-zam yang dingin agar bisa terhindar dari flu dan batuk tetapi faktanya? tetap saja terjangkit flu dan batuk.

Pada saat shalat berjemaah, suara bersin dan batuk terdengar bersahut-sahutan silih berganti, baik di Masjidil Haram maupun di musholla hotel termasuk di Masjid dekat hotel.

Tetapi ada yang unik, pada saat ruku dan sujud, bersin dan batuk serentak berhenti, hening tanpa suara.

Namun, ketika imam bangkit dari ruku atau sujud, suara batuk terdengar kembali, suara batuk silih berganti.

Apakah ada makna yang tersirat dari meredanya batuk pada saat ruku dan sujud?

Mengapa flu dan batuk seolah “tunduk pada saat ruku dan sujud?

Apakah itu bermakna bahwa ruku dan sujud merupakan suatu isyarat atau momen terbebas dari gangguan makhluk?

Saya berusaha mencari tahu fenomena batuk di tanah suci, akhirnya saya menemukan tiga nara sumber.

Ketiganya sudah pernah beribadah haji pada tahun yang berbeda.

Orang pertama menulis pengalamannya, ketika cuaca ekstrim di Madinah, hampir semua jemaah terinfeksi flu dan batuk.

Orang Arab cocok dengan cuaca panas, mereka tidak mudah kena flu dan batuk.

Beda dengan kita yang tinggal di negara tropis, sulit menyesuaikan diri dengan suhu ekstrim. Argumentasi ini masuk akal, tetapi saya mau tahu dari aspek non medis.

Orang kedua berpendapat agak lebih ke hakekat. Flu dan batuk itu semacam pensucian diri, kita datang penuh dosa walaupun sering istighfar tetapi kita tidak tahu celah-celah dosa yang lain.

Batuk itu tanda Allah masih menyayangi kita, itu adalah penghapusan dosa agar manusia kembali ke fitrah yang asalnya suci ketika baru keluar dari perut seorang ibu.

Pendapat orang ketiga lebih dalam lagi. Batuk itu ada di dada. Sedang dada itu tempatnya nafsu amarah dan ego.

Mengaitkan dada dengan peristiwa Rasulullah Musa yang mulutnya tidak tahan bertanya kepada teman barunya yang sholeh.

Teman baru Rasulullah Musa membocorkan perahu nelayan, membunuh seorang anak,  dan memperbaiki rumah yang mau roboh.

Ketiga kejadian di atas, Rasulullah Musa tidak bisa bersabar, padahal perjanjian awalnya dengan teman barunya itu, ada yang menafsirkan sebagai Nabi Khaidir.

Perjanjiannya yaitu Rasulullah Musa tidak akan bertanya jika melihat suatu kejadian.

Tetapi apa yang terjadi?. Rasulullah Musa tidak bisa menahan diri, tetap saja bertanya jika melihat kejadian yang bertentangan dengan logikanya.

Ketidak sabaran, nafsu, dan ego, tempatnya di dada. Apakah betul orang yang terkena batuk dalam melaksanakan ibadah haji, bisa dikategorikan sebagai orang yang dibersihkan dadanya dari semua sifat jeleknya?

Apakah betul orang yang tidak batuk selama di tanah suci hingga pulang ke tanah air, dapat dikategorikan sebagai orang yang dibiarkan oleh Allah dari dosa?.

Alhamdulillah jamaah haji keloter 4, semua pulang dalam keadaan sehat dan bertemu kembali dengan keluarganya.

Semoga kelak, pembaca menyusul dipanggil pula oleh Allah datang ke tanah suci. (*)

Ket: foto hanya ilustrasi

__Terbit pada
23 Juli 2023
__Kategori
Culture
3

3 comments on “Batuk dan Jemaah Haji”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Cerita di Kaki Langit

Cerita di Kaki Langit

1 minggu  yang lalu
Peristiwa di Batas Senja

Peristiwa di Batas Senja

1 minggu  yang lalu
Peristiwa di Kelas Sains

Peristiwa di Kelas Sains

1 minggu  yang lalu
Di Bawah Pohon Beringin

Di Bawah Pohon Beringin

1 minggu  yang lalu
Kelas Ramadhan

Kelas Ramadhan

2 minggu  yang lalu
Kelas Pagi

Kelas Pagi

2 minggu  yang lalu
Memaafkan

Memaafkan

2 minggu  yang lalu
Marhaban Ya Ramadhan

Marhaban Ya Ramadhan

2 minggu  yang lalu