Ketua ICMI “Healing” di Bacukiki
Siang itu, Ahad,16 Juli 2023, matahari sudah berada di atas ekuator, Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) wilayah Sulawesi Selatan, Prof Aris Munandar bersama rombongan tiba di Lumpue, Kota Parepare.
Suhu atmosfer cukup terik, di rumah sudah datang lebih awal Ketua ICMI Orda Parepare, Dr KH Mahsyar Idris dan sejumlah pengurus ICMI Orda Kota Parepare, Ibrahim Fattah, Nur Ilmi (dosen Universitas Muhammadiyah Parepare).
Ketua Wanita Islam Kota Parepare, Dr Hj Nurhayati dan tim juga datang sejak pagi menyiapkan segala sesuatu. Menjamu tamu.
Prof Aris Munandar, Prof Nurdin, Dr Andi Taslim, Dr Bernard dan sejumlah staf menikmati pangan khas Bugis sambil menunggu waktu salat Duhur.
Usai salat, rombongan bergegas menuju Bacukiki, Kota Parepare, melihat lahan diwakafkan keluarga Andi Nurhanjayani kepada ICMI.
Saat menuju ke lokasi rombongan sempat kesasar, mereka mengikuti jalur di kaki gunung Mangimpuru di Watan Bacukiki, menyusuri jalan sempit.
Setelah berkendara sekira 10 menit, mereka sadar jalan dilalui salah arah.
Mereka terpaksa putar balik, menyusuri kembali jalur sempit di kaki gunung, setelah 15 menit tiba di lokasi hutan Jati Merah.
Rombongan memasuki hutan Jati Merah, melihat lahan. Lokasi itu yang direncanakan dibangun lembaga pendidikan.
Usai melihat lokasi didampingi Camat Bacukiki, Pak Saharuddin, berkumpul di tepi jalan. Duduk bersila di bawah pohon jati beralaskan tikar, sambil menikmati panganan sehat, seperti ikan masak, Palekko, dan panganan lainnya.
Senda gurau, canda tawa mengiringi santap siang di bawah pohon. Cahaya matahari cukup terik menembus celah dedaunan, menjalankan fotosintesis agar makhluk hidup bernafas lega.
“Ini healing yang langka. Makanannya enak, kopi sedap. Perlu diagendakan ulang,” kata Prof Aris Munandar disambut tawa.
Santap siang tanpa sekat itu memupuk silaturahmi di alam bebas, udara segar menyehatkan tubuh, mendetoks tubuh agar lebih fresh.
Diskusi kecil-kecil nan santai dipandu Dr KH Mahsyar Idris. Diskusi itu memberikan informasi tentang sumber daya manusia (SDM) bermutu. SDM yang memiliki keterampilan, siap bersaing di luar negeri.
Prof Nurdin membuka cakrawala peserta diskusi, ia menerangkan pentingnya alumni memiliki skill, seperti kemampuan bahasa Inggris.
Saat ini, kata dia, sejumlah negara di jazirah Arab membutuhkan tenaga kerja terampil, seperti perawat dan tenaga kesehatan lainnya.
“Alumni kita kurang mampu bersaing karena banyak tidak terampil berbahasa Inggris,” katanya.
Alumni yang ingin bekerja di luar negeri, kata dia, dibekali keterampilan berkomunikasi yang baik.
“Saya berikan tantangan kepada pengurus ICMI Orda Kota Parepare, memberikan keterampilan bahasa Inggris pada mereka yang ingin bekerja di luar negeri,” katanya.
“Silakan buka kelasnya, tim kami siap ke Kota Parepare, melatih alumni SMK sederajat yang ingin bekerja di luar negeri,” kata Prof Nurdin.
Prof Aris Munandar, bercerita, saat ini, alumni SMK sederajat hanya 30 persen diserap masuk perguruan tinggi. Alumni SMK sederajat mesti memiliki keterampilan khusus agar mampu bersaing di bursa kerja.
“Saat pertama tiba, saya bertanya ke Pak Camat, di wilayah ini, apakah ada peternakan atau pertanian,” katanya.
Jika ada peternakan sapi, maka kita siapkan industrinya. Lalu sekolah dan asramanya.
Lokasi ini kami akan kembangkan, seperti di daerah lainnya. Ini tantangan ICMI Orda Kota Parepare. (*)