PAKAIAN IHRAM, “TIKET” MASUK DI DEPAN KA’BAH
Ibrahim Fattah Melaporkan dari Mekkah
Di semua pintu masuk masjidil haram selalu dijaga askar atau bagian keamanan. Salah satu tugasnya adalah tidak mengizinkan jamaah laki-laki yang tidak berpakaian ihram memasuki areal Ka’bah.
Saya dapat informasi bahwa kebijakan ini untuk menghindari jumlah jamaah yang thawaf melampaui kapasitas tempat di sekitar Ka’bah.
Saya juga mendapat informasi bahwa beberapa tahun sebelumnya jamaah laki-laki yang mau thawaf tidak ada larangan jika tidak berpakaian biasa atau tidak berpakaian ihram.
Dibatasi saja sudah penuh sesak di dalam area depan Ka’bah, bisa dibayangkan bagaimana tingkat kepadatannya jika semua jamaah laki-laki dibebaskan masuk tanpa kecuali.
Dalam satu pekan terakhir ini jumlah jamaah masjidil haram sudah seperti lautan manusia.
Setiap menunggu masuk waktu sholat fardhu, tidak ada tempat yang tidak padat, termasuk di semua pelataran, baik di bagian belakang masjidil haram maupun di bagian depannya, semua penuh.
Satu jam sebelum azan berkumandang, jamaah sudah sibuk bergerak mencari shaf.
Jamaah perempuan dikecualikan memasuki areal di sekitar Ka’bah. Seperti masjid pada umumnya, shaf perempuan selalu di belakang.
Satu jam sebelum masuk waktu sholat fardhu, askar sudah menertibkan jamaah.
Maklum, banyak shaf yang bercampur antara laki-laki dan perempuan. Jamaah laki-laki diintruksikan ke shaf depan, perempuan ke shaf bagian belakang.
Tantangan bagi jamaah laki-laki karena pada saat yang bersamaan jamaah lainnya masih sedang thawaf sedangkan mereka sudah harus duduk membentuk shaf di depan Ka’bah.
Saya sudah mengalami suasana ini, jamaah laki-laki harus bekerjasama dulu membentuk shaf dan tidak boleh ada yang kosong agar orang yang thawaf tidak menerobos melewati shaf tersebut.
Ketika shaf di bagian depan Ka’bah sudah rapih, maka jalur bagi jamaah yang sedang thawaf secara perlahan-lahan bergeser ke bagian belakang dari shaf laki-laki.
Sedangkan jamaah perempuan, shafnya relatif aman karena tidak dilewati oleh jamaah yang sedang thawaf.
Proses membentuk shaf ini cukup menyita waktu dan energi ketika jamaah sulit diatur oleh askar.
Penjagaan askar terhadap jamaah laki-laki yang tidak berpakaian ihram di semua pintu masuk menuju Ka’bah dilakukan secara berlapis.
Di mulai dari pintu luar menuju pintu masuk masjidil haram, sudah ada penjagaan ketat.
Kalaupun ada yang lolos, sudah pasti akan diusir pada saat di depan pintu masuk. Di dalam masjid-pun. Askar berada di semua sudut untuk menertibkan.
Namun ada hal unik di dalam masjidil haram, meski di televisi (siaran langsung) kelihatan sudah penuh sesak.
Tetapi begitu kita berniat mau thawaf atau sholat berjamaah di sekitar Ka’bah, tetap saja ada tempat meski untuk mendapatkan tempat tersebut, jamaah butuh perjuangan.
Berarti niat punya korelasi yang sangat kuat terhadap terget capaian, wallahu alam bissawab.
Semoga CJH kloter 4 selalu dalam keadaan sehat selama menjalankan rangkaian ibadah haji dan kelak pembaca suatu waktu dipanggil pula datang ke tanah suci.
Labbaikallah Humma Labbaik… Aku penuhi panggilan-Mu Ya Allah. (*)
Foto : Jamaah haji umrah sedang melaksanakan tawaf (Foto:NOJ/learntrueIslam) diunduh dari nu online. or.