
Makkah dan Madinah, Kota Gunung Batu
Ibrahim Fattah Melaporkan dari Mekkah
Kemarin selesai sholat ashar, saya mencuci pakaian ihram di lantai 11, ruang terbuka.
Saya perhatikan gunung yang berada pas di belakang hotel, saya perhatikan gunung batu itu berdiri kokoh dan menjulang tinggi.
Pemandangan seperti ini di Kota Makkah sudah menjadi hal biasa, di mana-mana ada gunung batu. Jika kita naik kendaraan pasti kita lihat banyak gunung batu.
Saya perhatikan ada dua fenomena gunung di Kota Makkah. Pertama, banyak gunung batu yang menjadi terowongan, dibobol menjadi akses jalan transportasi kendaraan.
Kedua, Ada juga beberapa gunung yang sedang dan sudah diratakan untuk menjadi lokasi pembangunan rumah atau hotel.
Saya kemudian berfikir, apakah bangunan itu tidak perlu lagi dibuatkan pondasi?.
Terowongan di Kota Makkah yang sudah terkenal di Indonesia, yaitu terowongan Mina.
Selain karena pernah menelan korban jamaah haji Indonesia yang sangat banyak pada tahun 1990, juga karena sering menjadi obrolan sehari-hari terutama informasi dari warga yang pernah mengikuti ibadah haji.
Terowongan di Kota Makkah cukup banyak dan disertai lampu penerang.
Gunung di Saudi Arabia, disebut jabal. Banyak diantaranya punya keterkaitan sejarah dengan perjuangan Rosul dalam membawa Islam sebagai agama terakhir.
Beberapa diantara gunung itu yaitu jabal Uhud di Madinah, jabal Tsur, Jabal Nur, Jabal Rahmah, semuanya di Kota Makkah. Masing-masing punya kisah menarik dan menentukan keselamatan agama Islam di masa silam.
Kisah jabal Uhud, pasukan muslim sudah menang, tetapi tiba-tiba pasukan panah tergoda meninggalkan tempat menuju harta rampasan yang ditinggalkan pasukan kafir.
Begitu pasukan panah meninggalkan tempat, memutar menuju jabal Uhud, tempat pasukan panah.
Rasul-pun hampir tertusuk panah. Paman Rosul, Hamzah terbunuh dengan cara tragis, Rosul amat sedih.
Kisah jabal Tsur, di gunung ini ada gua yang dijadikan Rosul bersama Abu Bakar sebagai tempat bersembunyi selama tiga hari sebelum melanjutkan perjalanannya atau hijrah ke Madinah.
Dikisahkan para pencari Rosul sudah berada di mulut gua dan mulai curiga kalau Rasul ada di dalam gua tetapi kemudian tidak yakin karena ada sarang laba-laba di mulut gua.
Di jabal nur terdapat gua hira, tempat Rosul pertama kali menerima wahyu dari Allah melalui malaikat.
Iqra (bacalah), kata malaikat. Saya tidak tahu membaca (saya ummi), kata Rosul.
Malaikat mengulang lagi Iqra, akhirnya Rosul, mengikutinya sampai pada ayat terakhir (QS Al-Alaq : 1 : 19).
Khadijah-lah yang berjuang menyiapkan logistik suaminya selama di gua hira.
Gunung-gunung itu masih ada sampai saat ini. Situs sejarah yang nyata pernah terjadi 14 abad yang lalu.
Jika umat Islam dari seluruh dunia tak ada hentinya datang di Kota Madinah dan Kota Makkah untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah.
Sesungguhnya itu suatu isyarat bahwa agama yang dibawa oleh Rosulullah adalah agama kebenaran, kebutuhan fitrah manusia.
Semoga jemaah kloter 4 selalu dalam keadaan sehat selama menjalankan rangkaian ibadah haji dan kelak pembaca suatu waktu dipanggil pula datang ke tanah suci.
Labbaikallah Humma Labbaik… Aku penuhi panggilan-Mu Ya Allah. (*)