Dari Madinah Ke Makkah. Dulu Naik Unta, Kini Naik Bus

Ibrahim Fatah Melaporkan dari Mekkah

Setelah CJH selesai menunaikan sholat fardhu 40 waktu atau arbain di Masjid Nabawi, Madinah, rombongan kloter 4 Parepare dan Bulukumba, hari ahad, tanggal 4 Juni, pukul 07.00 Waktu Madinah, kembali melanjutkan perjalanan menuju Mekkah.

Jemaah diantar 3 bus menuju Baitullah Ka’bah di Kota Makkah, menempuh perjalanan sekitar 450 Km, selama sekitar 5 jam perjalanan darat.

Semua CJH sudah mandi dan berniat ihram, laki-laki sudah berpakaian ihram, sedang perempuan berpakaian seperti biasanya tetapi warnanya harus putih.

Dalam perjalanan dari Kota Madinah menuju ke Kota Makkah, CJH wajib mampir sejenak di Masjid Miqat Dzul Hulaifah, lebih familiar dengan sebutan Masjid Bir Ali, sekitar 9 Km dari Kota Madinah.

Di Masjid Bir Ali, CJH sholat sunat 2 rakaat Tahyatul Masjid dan 2 rakaat sholat Sunat Ihram.

CJH diwanti-wanti ketika turun memperhatikan nomor plat bus, warna bus dan nama rombongannya yang ditulis di depan kaca bus.

Mengingat jumlah bus yang mampir jumlahnya sangat banyak. Bagi CJH yang batal wudunya, bisa berwudhu kembali sebelum masuk Masjid.

Perjalanan kembali dilanjutkan, dibalik kaca bus saya perhatikan kiri kanan jalan, tiga dimensi bumi yang dilalui, yaitu gunung batu yang berdiri kokoh, hamparan tanah yang luas tak berpenghuni dan hamparan padang pasir menjelang masuk di Kota Makkah.

Dalam hati,saya tertegun, begitu sulitnya perjalanan yang ditempuh Rasulullah dan sahabatnya 14 abad silam.

Rasulullah dan umat Islam menempuh jarak tempuh ratusan kilo, sama seperti perjalanan yang ditempuh CJH masa kini, situasi dan fasilitasnya saja yang berbeda.

Zaman Rosul, melintasi jalan berbatu, jalanan tidak lurus dan tidak mulus seperti sekarang.

Rosul dan pengikutnya, melewati jalur tersebut dengan kendaraan unta. Beruntung unta, hewan yang berkategori sabar.

Sedangkan kini CJH dari Madinah ke Makkah, sudah naik bus dangan fasilitas pendingin ruangan yang sejuk, kursi bus yang empuk dan waktu tempuhnya hanya dalam hitungan jam.

Transportasi melalui jalan tol, jalannya mulus, tanpa ada satupun bebatuan yang bisa mengganggu kenikmatan penumpang di atas bus. CJH bisa tidur-tiduran jika sudah capek.

Perjalanan melaksanakan haji (QS Al-Baqarah : 196), ditempuh Rosul dan sahabatnya sudah pasti situasinya berbeda 180 derajat dengan saat ini.

Kendaraanya menggunakan unta, penumpangnya hanya bisa memuat 2 orang untuk tiap unta, waktu tempuhnya berhari-hari.

Menjelang tiba di Makkah, rombongan beliau dihadang oleh kafir Qurais di Hudaibiyah.

Fasilitas perjalanan haji pada zaman Rosul bersama ribuan umat Islam yang setia menemani beliau menempuh perjalanan ratusan kilo meter, terik matahari yang menyengat tanpa ada pohon berteduh.

Apa rahasia dibalik kesabaran ribuan umat Islam di tahun 10 Hijrah menempuh perjalanan dari Madinah ke Makkah?. Tak lain adalah iman mereka yang kuat.

Semoga CJH kloter 4 selalu dalam keadaan sehat selama menjalankan rangkaian ibadah haji dan kelak pembaca suatu waktu dipanggil pula datang ke tanah suci.

Labbaikallah Humma Labbaik… .Aku penuhi panggilan-Mu Ya Allah.(*)

__Terbit pada
7 Juni 2023
__Kategori
Culture