Kini ribuan jemaah calon haji (JCH) dari berbagai negara, sudah berada di Madinah. Suasana di Masjid Nabawi pun padat.

Jemaah diimbau tidak berpisah dengan rombongan agar tidak tersesat.

Sejumlah jemaah dilaporkan tersesat seusai tunaikan ibadah sunah Arbain.

Mereka tidak mengetahui jalan kembali ke hotel, tempat ia menginap.

Seperti dialami jemaah asal Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan yang tergabung dalam kloter empat. Pasangan suami istri ini terpisah dari rombongan.

Kemudian, ia meminta istrinya menunggu di sekitar halaman Masjid Nabawi, lalu ia masuk ke masjid, mencari rombongannya, setelah berjam-jam sang istri menunggu, ia tak kunjung datang.

Sang istri memiliki gangguan penglihatan itu bingung mencari ke mana. Akhirnya bertemu jemaah calon haji asal Kota Parepare.

“Ibu dari Bulukumba ya,” tanya Andi Nurhanjayani jemaah asal Kota Parepare.

“Iye, saya menunggu suamiku di sini, tetapi tidak kembali dari tadi, ” jawabannya.

Puang Anja begitu ia disapa menghubungi ketua kelompok terbang (kloter) 4, Syaiful Mahsan.

Setelah mendapat informasi, petugas haji dari Kementerian Agama Kota Parepare itu, bersama tim sigap mencari jemaah yang tersesat.

“Alhamdulillah, hanya beberapa menit suami jemaah asal Bulukumba ditemukan,” kata Andi Nurhanjayani.

Petugas pun mengantar jemaah haji itu ke lokasi penginapan setelah melihat gelang identitas dan ID Cardnya.

Menyikapi jemaah haji yang kesasar, petugas memberikan edukasi kepada jemaah.

“Ingatki (ingat) nama dan ciri hotel tempat mereka menginap,”

Selain itu, jemaah diminta mengingat nomor pintu tempat mereka masuk masjid.

Petugas akan melakukan identifikasi jemaah melalui gelang yang dipakai dari Kementerian Agama (Kemenag). Lalu dilihat di aplikasi Haji Pintar atau buku pintar.

Selain itu, melakukan koordinasi dengan ketua kloter, ketua rombongan atau diantar langsung ke hotelnya ata kantor sektor.

Keluarga di tanah air, jangan khawatir jika ada kabar jemaah yang tersesat di sekitaran Masjid Nabawi,

Petugas haji menyiagakan mobil untuk membawa jemaah yang butuh penanganan. (*)