IWO Enrekang Terbentuk
Sejumlah jurnalis di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan bentuk komunitas jurnalis bekerja di media online. Komunitas itu bernama Ikatan Wartawan Online (IWO) di Bumi Massenrengpulu.
Laporan : Wiwik
Ketua IWO Enrekang, Sulfikar, menceritakan, IWO itu wadah bagi para jurnalis di Enrekang untuk membangun kemitraan lebih kuat dengan pemerintah, agar keterlibatan masyarakat dalam pembangunan dapat dirasakan manfaatnya.
Sulfikar mengaku, kehadiran IWO diapresiasi Bupati Enrekang, Muslimin Bando. IWO itu wadah untuk mengakses semua media digital.
“Wartawan itu memiliki pengaruh besar dalam penulisan berita di media massa, khususnya di surat kabar dan online,” ujar Sulfikar.
Sulfikar mengatakan, wartawan boleh menyuarakan pendapatnya, namun pendapat wartawan tidak boleh dicantumkan atau dituliskan dalam pemberitaan yang tidak sesuai fakta.
“Wartawan atau jurnalis itu mencari berita dan meletakkan berita di atas kertas,” katanya.
Wartawan, kata dia, wartawan diatur kode etik Wartawan Indonesia. Kode etik ini mengatur dan menjadi pedoman Wartawan menjalankan tugas.
“Wartawan harus menghormati hak warga negara atas informasi yang akurat,” katanya.
Wartawan Indonesia harus menghormati prinsip praduga tak bersalah, membedakan fakta dengan opini.
Selain itu, wartawan tidak boleh mendistribusikan informasi sadis, cabul dan mengungkapkan identitas korban kejahatan.
Ia berharap kehadiran IWO bisa perbaiki kompetensi wartawan agar lebih profesional menjalankan tugas dan tanggung jawabnya di bidang jurnalistik.
Perbaikan kompetensi jurnalis tidak bisa ditawar-tawar demi profesionalisme pekerjaannya.
Melindungi kebebasan pers demi kepentingan umum dan mencegah penyalahgunaan profesi jurnalistik. Wartawan profesional ikut membangun demokrasi yang bermartabat.(*)