Gerhana di Flower Moon
Sabtu dini hari, (6 Mei 2023), duduk di sebuah kursi-meja lipat yang sudah uzur, dimakan usia, di samping rumah.
Menikmati secangkir kopi racikan khas Gunung Latimojong, di bawah temaram bulan purnama bunga.
Saya telah persiapkan peralatan sederhana, seperti kamera dan smartphone, mengabadikan fenomena alam, gerhana bulan penumbra.
Gerhana ini istimewa, bersamaan fenomena flower moon‘ alias bulan purnama bunga. Saya juga ditemani sang istri menikmati bulan purnama.
Dia sungguh cantik, bak malam berbintang tak berawan. Dia sangat baik, menemaniku di malam sunyi itu. Bagaimana aku membantah cintanya.
“Saya mau lihat gerhana bulan,” katanya singkat sambil memainkan smartphone miliknya.
Malam itu bumi bersua dengan bulan begitu tenang dan terang. Langit bersih tak terhalang awan.
Langit malam itu sunyi, bak lembaran kertas kosong. Hanya ada bintang dan rembulan menemaniku.
Bumi berputar pada porosnya mengitari matahari, bulan mengitari bumi pada garis edarnya.
“Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (Q.S. Al-Anbiyaa’ : 33)
Bintang seolah-olah menjauh dari bulan, ingin menyaksikan fenomena langit yang menakjubkan itu.
Bintang mengukir langit tanpa formasi. Saya sesekali menatap angkasa. Bulan bergeser menuju selatan.
“Allahu Akbar, begitu besar ciptaan-Mu,” doaku dalam hati.
Angin malam pun bertiup sepoi-sepoi, meraba dan membelai kulitku dengan lembut. Menenangkan hati dan pikiran.
Sepasang murung terbang hilir mudik dengan suara khas, kidung malam, seolah ingin menemaniku di malam itu. Bernyanyi di sela-sela
kuping, melintas di langit.
Dari kejauhan terdengar suara ayam berkokok gemparkan alam sunyi, bak bergembira menikmati rembulan bersua matahari dan bumi. Mengayun memecah sunyi. Gemparkan alam sunyi (lirik lagu Padi).
Malam makin larut, kidung burung malam pun tak terdengar. Ia kembali ke sarang.
Lolongan anjing terdengar memecah kesunyian malam itu. Istri saya tiba-tiba menatapku dan berlahan mendekatiku. Dia takut.
“Itu pertanda bahwa makhluk itu ingin membuktikan atas daerahnya, terhadap mahkluk lainnya,” kataku menenangkan.
Saya mengabadikan fenomena langka itu dengan kamera dan smartphone. Beberapa foto dan video berhasil kami abadikan.
Pewaktu menunjukkan pukul 01.30, cahaya bulan makin redup bergeser ke selatan, mata pun tak bisa diajak kompromi untuk menikmati bulan purnama bunga.
Kami menuju peraduan, beristirahat sejenak, menyambut hari esok lebih cerah. Menghabiskan malam gerhana di flower moon
Hem..Aku menghela nafas panjang. Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar. Malam ini: Gerhana bulan penumbra dan flower moon.
***
Gerhana bulan itu fenomena alam terjadi saat sebagian, atau keseluruhan penampang bulan tertutup bayangan bumi.
Gerhana bulan dibagi menjadi 3 jenis yaitu gerhana bulan total, gerhana bulan sebagian dan gerhana bulan penumbra.
Lalu apa perbedaan ketiganya?Pertama, Gerhana Bulan Total. Gerhana ini terjadi ketika seluruh bayangan umbra bumi jatuh menutupi bulan, sehingga matahari, bumi dan bulan berada tepat di satu garis yang sama.
Kedua, Gerhana Bulan Sebagian. Gerhana bulan ini disebut parsial terjadi ketika bumi tidak seluruhnya menghalangi bulan dari sinar matahari.
Sebagian permukaan bulan berada di daerah penumbra, sehingga masih ada sebagian sinar matahari yang sampai ke permukaan bulan.
Ketiga, Gerhana Bulan Penumbra.
Gerhana ini terjadi ketika seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra. Sehingga bulan masih dapat terlihat dengan warna yang suram.
Saat terjadi gerhana, langit begitu cerah, seperti dilansir live science, terjadi Flower Moon‘ alias bulan purnama bunga. Bersamaan dengan itu terjadi gerhana bulan penumbra, 5-6 Mei 2023.
Gerhana ini akan menjadi yang tergelap hingga terjadi lagi pada September 2042. Meski hanya sebagian dari dunia yang dapat melihatnya.
Bulan purnama malam ini akan tertutupi sebagian bayangan Bumi dan mengalami gerhana selama beberapa jam.
Bulan purnama kali ini dinamakan ‘Flower Moon’ karena di saat yang sama sedang mekar bunga-bunga di seluruh belahan Bumi utara. Flower moon akan muncul pada 5 hingga 7 Mei.
Gerhana bulan penumbra kali ini berlangsung selama 4 jam 18 menit.
Gerhana akan terjadi karena Bumi akan berada tepat di antara Matahari dan Bulan.
Bulan purnama sangat terang, bisa dilihat selama lebih dari beberapa detik, purnama tertutup bayangan bumi. Kali ini bisa dilihat tanpa silau alias cahayanya agak redup. (*)