Riuh di Ruang Puspa IPTEK

Pagi itu di akhir November 2022, hujan terus menukik bantala, terkadang gerimis, terkadang lebat. Angin dari laut bertiup menerpa wajah membuat daksaku makin dingin.

Bermodalkan kendaraan roda dua, menerobos rinai menuju Kebun Raya Jompie, Kota Parepare, Sulawesi Selatan, mengenalkan konsep Sains kepada murid-murid SD dan SMP menggunakan alat peraga sederhana.

Tuan Guru datang lebih pagi, menikmati udara segar, pepohonan hijau nan rindang memanjakan mata. Kidung burung di ranting kayu mulai menua itu menyambut kami di Pusat Alat Peraga IPTEK di tengah hutan lindung.

Gemercik air jatuh di sela-sela pohon menyejukkan agar kita selalu bersyukur. Gemuruh angin datang dari pantai, tanda keagungan-Nya agar menghayati keikhlasan berbagi pengetahuan.

Para pemandu Puspa IPTEK bertugas mengenalkan konsep Sains kepada pengunjung, penuh sabar, seperti penunjuk arah untuk kembali bersama tempias cahaya untuk memahami makna kesabaran.

Sungguh pemandangan alam indah, daerah perbukitan Jompie, saat istirahat tiba, Tuan Guru menjajal tangga dan naik di menara. Allahu Akbar, terlihat hamparan laut biru, airnya jernih dan segar, tanda keagungan-Nya.

Di tepi jalan- jalan setapak, tumbuh rimbun pepohonan menambah segarnya udara. Pohon itu diberi tugas mulia dari Pemilik Alam Semesta sebagai penyerapan air di kala musim hujan agar tidak banjir.

Udara di lokasi Puspa IPTEK cukup sejuk, bersih dan segar. Belum banyak bercampur dengan polusi. Embun dan kabut masih menutupi hijaunya dedaunan. Burung-burung berkicau terdengar sangat indah.

Ketika baskara mulai muncul di balik dedaunan, tamu Puspa IPTEK mulai berdatangan ingin belajar Sains, aktivitas di lantai dua gedung itu mulai riuh.

Saat masuk ruang PUSPA, peserta didik bersama guru pendamping bersua foto, sebagai kenangan. Foto-foto mereka wara-wiri di media sosial.

Keriuhan mereka penambah vitamin bagi para pemandu, selalu sabar melayani pertanyaan dan berbagi pengetahuan dengan anak didik.

Harpa tanpa Dawai
Kedatangan mereka membuat riuh ruangan, mereka mengunjungi alat peraga. Saat memasuki ruangan aura akademik terasa, pengunjung disambut harpa tanpa dawai, peserta bisa memainkan harpa seperti
memetik dawai harpa.

Sinar laser dan sensor dipasang saling berhadapan,
berfungsi sebagai dawai. Di mana saat jari memetik dawai sinar laser ini maka sinar laser mengenai sensor akan terhalang jari. Melalui rangkaian transistor mengaktifkan suara di masing-masing nadanya.

Dawai tanpa harpa ini diaplikasikan pada teknologi sensor pintu otomatis, pengukur tinggi, alarm pencuri dan lainnya.

Cincin Bermusuhan
Cincin itu terbuat dari lempeng ring plat besi ditempatkan diantara magnet, ring plat besi menjadi magnet. Ring plat besi tersebut membentuk kutub selatan berlawanan secara diagonal dan
kutuh utara di dua sudut yang tersisa. Kutub selatan
menolak. Magnet tidak bisa menyatu.

Film Kartun
Membuat film kartun, pengunjung cukup memutar silinder gambar, lalu mengintip  gambar di dalam silinder melalui celah pada dinding silinder. Apa yang terjadi?

Pergantian urutan gambar yang sedikit berbeda dan tertangkap mata melalui celah akan membuat gambar
terlihat bergerak berkesinambungan.

Memori gambar sama yang tersimpan di memori otak belum yang muncul gambar baru yang tersimpan di memori otak, jika pergantian sangat cepat maka gerakan terlihat halus.

Cermin Ajaib
Cermin ajaib, pengunjung masuk ke ruang cermin lipat tiga. Saat berada di dalam, jumlah bayangan tak berhingga, seperti berada dalam kerumunan. Pengunjung selfi bersama bayangannya. Semakin besar sudut cermin, makin sedikit bayangan. Semakin kecil sudut, bayangannya makin banyak.

Halilintar
Menyaksikan fenomena petir, pada alat ini terdapat trafo step up berfungsi menaikan tegangan listrik. Semakin tinggi tegangan listrik, maka semakin mudah listrik untuk loncat.

Saat terjadi loncatan listrik suhu udara di sekitar loncatan listrik akan naik dan masa jenis akan turun atau menjadi ringan. Udara ringan akan bergerak ke atas dan bunga api mengikuti aliran udara.

Segitiga Ajaib
Pengunjung tertantang dengan permainan Segitiga Ajaib (Magic Triangle) adalah pengaturan angka pada sisi-sisi segitiga, segitiga ajaib ini memiliki empat macam susunan formal dimana setiap sisinya memiliki jumlah yang sama: Aplikasi permainan untuk melatih berfikir strategi berhitung dan pemecahan masalah.

Menurun ke Atas
Permainan menurun ke atas, pengunjung cukup meletakkan kerucut berganda di tengah-tengah lintasan. Mengamati apa yang terjadi? Kerucut ganda akan bergerak menuju lintasan yang lebih tinggi.

Kerucut memiliki energi potensial yang lebih besar untuk kemudian diubah menjadi energi kinetik dan bergerak menuju lintasan tinggi.

Mengukur bidang terkena tali, bentuklah sebuah bidang beraturan dengan mengaitkan karet pada patok-patok. Hitunglah luas bidang yang anda buat, permainan ini memudahkan kita menghitung daerah yang tidak beraturan, seperti mengukur kuas daun.

Baterai Tangan
Baterai tangan, pengunjung meletakkan telapak tangan pada pelat tembaga dan aluminium, amati pergerakan jarum ampremeter. Plat tembaga (CU) berwarna coklat kemerahan dan plat alumunium (AL) berwarna keperakan.

Bila tangan berkeringat menyentuh plat tembaga, maka terjadi reaksi yang menyebabkan plat Tembaga kekurangan elektron menyentuh plat Alumunium akan bereaksi dan sementara tangan menyebabkan kelebihan elektron pada plat elektron ini akan mengalir dari plat yang kelebihan elektron (aluminium ke plat yang kekurangan elektron (tembaga) aliran elektron inilah yang menyebabkan timbulnya arus listrik.

Pergeseran jarum pada amperemeter menunjukan adanya arus yang mengalir Accu dan baterai menggunakan prinsip ini.

Permainan lainnya adalah menebak tanggal lahir. Paling dinanti uji adrenalin pada roda gila, seperti jatuh dari angkasa, memberikan sensasi luar biasa. Peserta didik dan guru pendamping penasaran ingin mencoba roda gila itu.

Tantangan lainnya, melewati tantangan menyusun menara Hanoi, menyaksikan ilusi dinding cafe, dan menikmati permainan magnet bermusuhan.

Setelah menikmati pertunjukkan Sains peserta jelajahi sejumlah wahana di Kebun Raya Jompie, seperti flying fox, dan berfoto-foto. (*)

__Terbit pada
4 Desember 2022
__Kategori
Lifestyle, Sains