Kini, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare, memiliki tiga professor. Ketiga guru besar itu, yakni Prof Dr Ahmad Sultra Rustan, Prof Dr KH Rahim Arsyad, dan Prof Dr Sitti Jamila Amin.

Ahmad Sultra menerima gelar guru besar di bidang komunikasi pada Juni 2022. Sedangkan, Sitti Jamilah Amin meraih pangkat tertinggi bagi seorang dosen pada 1 Juli 2022.

Sitti Jamilah Amin meraih guru besar di bidang ilmu Pemikiran Islam. Pengangkatan itu sesuai Surat Keputusan Menteri Agama Nomor 022578/B.II/3/2022 tertanggal 20 Juli 2022.

Mantan Wakil Rektor I IAIN Parepare itu dilantik bersama 16 guru besar dari PTKIN se- Indonesia. Sitti Jamilah adalah satu-satunya perempuan dan profesor termuda dengan usia 46 tahun.

Bagi Sitti Jamilah, meraih pangkat guru besar di usia muda merupakan tantangan tersendiri.

“Maksimalkan karya ilmiah,” kata Sitti Jamilah dikutip iainpare.ac.id.

Dia berharap, gelar guru besar ini menjadi pemantik bagi dosen lain yang sedang mengusulkan kepangkatan dan memenuhi syarat.

“Saya siap membantu program kampus yang telah dicanangkan Pak Rektor, terutana dalam percepatan guru besar di lingkup IAIN Parepare,” ujarnya.

Direktur Diktis Pendis, Suyitno, mengatakan, penyerahan SK guru besar sebagai syiar agar mereka mengetahui sejumlah guru besar bidang keagamaan yang dilahirkan Kementerian Agama RI.

“Penyerahan SK Guru Besar hari ini merupakan penyerahan ketiga sebanyak 17 orang, yang pertama sebanyak 16 orang, dan kedua sebanyak 28 orang,” kata Suyitno.

Sementara itu, Sekjen Kemenag, Nizar Ali mengatakan, gelar guru besar merupakan prestasi sebuah PTKIN, maka teruslah berkontribusi lebih terhadap lembaga.

Berkaryalah dalam bidang keilmuan masing-masing. Terutama menggiatkan moderasi beragama di masyarakat.

Nizar Ali berpesan, setiap PTKIN yang memiliki guru besar agar segera melakukan pengukuhan. “Pengukuhan guru besar merupakan salah satu bentuk syiar bagi PTKIN dan Pendis,” tegas Sekjen.

Ke depannya, kata dia, semua PTKIN diwajibkan memiliki guru besar di semua program studi. (*)