“Mutiara” dari Batu
Senin, siang, 1 Agustus 2022, menemukan kisah dari sudut nun jauh dari hiruk pikuk perkotaan. Gadis kecil, bak mutiara di antara bebatuan.
Pantang menyerah dan selalu tersenyum. Sosok sederhana, selau optimis. Tak ada keluh di raut wajahnya, saat tertatih selalu optimis meraih harapan.
Dukungan dan semangat membuat dia kuat. Kini, ia butuh kepercayaan, support agar terus berkilau. Guru dan orang tuanya menyapanya Ainul.
Pemilik nama Ainun Nurul Muchsira ini gadis cilik yang ajaib. Masih duduk di bangku kelas VI SD Negeri 2 Batu Wala- Wala, Kecamatan Pitu Riase, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan, memiliki prestasi luar biasa.
Sekolah dasar tempat ia menimba ilmu, letaknya lumayan jauh dari Ibu Kota Sidrap, Pangkajenne. Wilayah itu masuk daerah terpencil di pegunungan wilayah timur, Sidrap. Jarak Sidrap dan Kota Makassar sekira 170 kilometer.
Jika ingin berkunjung ke sana, maka butuh tekad dan keberanian yang kuat. Selain itu, menggunakan kendaraan khusus yang mampu melewati medan terjal.
Akses jalan yang tidak beraspal, berbatu dan terkadang berlumpur di musim penghujan. Tanjakan dan penurunan ekstrem di antara pegunungan, jurang yang terjal jadi tantangan tersendiri.
Selain akses jalanan yang belum memadai, fasilitas jaringan listrik dan jaringan internet yang belum sepenuhnya bisa dinikmati masyarakat di sana.
Beberapa wilayah perkampungan masih mengandalkan listrik bertenaga mesin diesel untuk penerangan. Mesin diesel itu hanya dinyalakan dalam durasi waktu terbatas saja.
Sementara untuk jaringan internet, hanya ditemukan di beberapa titik lokasi tertentu dan itupun dengan kecepatan akses yang sangat terbatas.
Kondisi penuh dengan keterbatasan ini ternyata tidak menjadi penghalang bagi Ainun. Gadis kecil itu untuk mampu memacu prestasinya.
Terbukti dalam dua kali keikutsertaannya dalam lomba Olimpiade Sains Nasional mata pelajaran IPA tingkat SD, ia selalu mendapatkan raihan nilai tertinggi dan berhasil lolos ke tingkat Nasional mewakili Provinsi Sulawesi Selatan.
“Luar Biasa… Sangat patut diacungi banyak jempol,” tulis guru pembimbingnya, Budiman, M Pd via media sosialnya.
Bagi Pak Budi, begitu ia disapa, memuji kemampuan Ainun yang memiliki kemampuan di atas rata-rata.
“Ketika ada yang mengatakan raihan Ainun itu hanyalah kebetulan saja. Saya rasa itu adalah penilaian yang keliru. Sebab Ainun memang adalah seorang siswa yang cerdas dan panta lolos ke tingkat Nasional,”
“Selama saya mendampingi Ainun pada bimbingan belajar dalam persiapannya mengikuti OSN tingkat nasional, saya mencermati bahwa penguasaan konsep IPA Ainun, memang menonjol dibandingkan penguasaan siswa yang saya hadapi pada umumnya selama ini.”
“Beberapa pertanyaan yang saya siapkan dan saya sangka akan susah terjawab olehnya, ternyata mampu dijawab dengan jelas dan benar,” kata guru IPA SMP Negeri 1 Pangsid itu.
Lalu, bagaimana trik yang dilakukan Ainun menghadapi kondisi belajarnya yang penuh keterbatasan tersebut?
Ainun ternyata gemar menonton Youtube. Ia mengaku bahwa ia banyak mempelajari konsep IPA melalui dua cara yakni diajari oleh gurunya di sekolah dan banyak menyimak penjelasan materi dari konten Youtube.
Bahkan menurut pengakuan gurunya, Ilmu yang dipahami Ainun lebih banyak dari hasil belajarnya dengan menonton penjelasan materi di Youtube.
Gurunya hanya menyampaikan garis-garis besar materinya, Nak Ainunlah yang mendalaminya melalui video pembelajaran dari Youtube.
Selain tingkat pemahamannya yang kuat, Ainun juga memiliki motivasi atau kemauan belajar yang besar dari dalam dirinya.
Kereeennn, semoga Ainun dapat menjadi inspirasi bagi semua siswa yang ada di.Kabupaten Sidrap, khususnya yang berada di tengah tengah fasilitas yang memadai. Ainun saja bisa.. masa kalian tidak?
“Berlian akan selalu bersinar kendatipun dia berada di kubangan sekalipun,” tulis netizen.
Prestasi ini, kata Budi, hasil dari dedikasi, kerja keras, dan semangat yang pantang menyerah.
Ini bukan perkara menang ataupun kalah, bukan pula tentang tepuk tanga riuh dan pengakuan yang dari para penyimak.
Prestasi ini, menyuguhkan senyum bangga untuk orang tua serta siapapun yang mempercayai dan memberi ruang berkreasi.(*)