STRATEGIC PLANNING YLP2EM, MENATAP HARI ESOK.

Empat hari setelah pulang dari Kota Kupang, menghadiri Warkshop Scoping dan Desain Program Inklusi-BakTI, selama lima hari (19-23 Juli 2022), tim YLP2EM bergerak cepat gelar Strategic Planning selama dua hari, (27-28 Juli).

IBRAHIM
IBRAHIM

Oleh : Ibrahim Fattah, Direktur YLP2EM

Strategic Planning dilaksanakan di dua tempat, yakni satu hari di kantor YLP2EM, 27 Juli. Kemudian, sesi malam dilanjutkan di objek wisata Pasir Putih Tonrangeng atau Paputo. Keesokan harinya tanggal 28 Juli digelar diskusi. Peserta diinapkan agar lebih fokus dan menikmati suasan pantai yang indah.

Setelah sesi sore berakhir di Kantor YLP2EM, peserta diminta bergerak ke Paputo dan diharapkan peserta sudah tiba sebelum Magrib untuk salat berjamaah.

Peserta Strategic Planning terdiri dari 2 unsur yaitu peserta dari organ Yayasan LP2EM dan staf lembaga serta dari unsur kelompok dampingan YLP2EM.

Saya tiba di Paputo sekitar 30 menit sebelum masuk Magrib, saya dan fasilitator Pak Andi Yudha Yunus, sudah merencanakan berendam sekitar 30 menit sambil menunggu masuk waktu Magrib.

Tetapi rencana itu akhirnya diurungkan karena tidak ada peserta tertarik berendam atau berenang di sore itu, berenang itu.

Peserta santap malam di balai-bala, sebanyak lima balai-balai yang disediakan. Suasana ini yang berkesan. Sambil menikmati angin di awal malam, di bibir pantai pasir putih, bintang-bintang di langit dengan jelas terlihat. Cuaca sedang bersahabat.

Menjelang sesi malam dimulai, peserta diminta naik ke rumah panggung, rumah khas Bugis – Makassar. Peserta diarahkan oleh fasilitator agar mengatur posisi duduk bersila berbentuk melingkar.

Rumah kayu yang ditempati menginap malam itu sekaligus sebagai forum pertemuan malam itu.

Ukurannya sederahana, di rumah itu tidak ada kursi tamu, layaknya ruang tamu pada umumnya sehingga peserta dan panitia serta fasilitator sebanyak 20 orang di atas rumah panggung itu masih nyama beraktivitas.

Fasilitator menulis di kertas plano agenda yang dibahas malam itu, kami menganalisis situsi lembaga dari dua sudut pandang.

Pertama, sudut pandang orang lembaga atau internal. Kedua, sudut pandang kelompok dampingan atau eksternal. Dua sudut pandang ini kita harus siap menerima hasilnya sebagai potret bagi YLP2EM, hasilnya bisa menggembirakan bisa juga sebaliknya.

Strategic Planning selain sebagai forum membuat rencana kerja strategis ke depan juga sebagai forum untuk mendengar masukan dan otokritik baik dari orang YLP2EM maupun dari kelompok dampingan.

Kritik itu bukan untuk saling menyalahkan. Tetapi sebagai momen yang baik untuk saling mengingatkan kelemahan agar bisa berbenah dan keluar dari situasi saat ini yang kurang baik. YLP2EM harus berlari cepat, beradaptasi dengan perubahan peradaban yang sangat cepat pula.

Peserta dibagi dalam dua kelompok yaitu kelompok internal atau organ yayasan LP2EM dan kelompok eksternal atau kelompok dampingan.

Kelompok internal memilih tempat berdiskusi di tempat terbuka di bawah rumah, duduk di atas balai-balai di atas pasir putih. Kelompok eksternal memilih tempat tetap di atas rumah panggung.

Lampu sudah disiapkan di bawah rumah, sehingga proses diskusi berjalan dengan baik. Menambah suasana malam itu terasa fresh meski otak sedikit “diperas”.

Kelompok internal butuh waktu sekitar 15 menit untuk menyepakati metode yang digunakan untuk menganalisis situasi kelembagaan YLP2EM, diskusi cukup cair dan informal, akhirnya disepakati memilih metode SWAT.

Metode SWOT awalnya digunakan oleh perusahaan untuk memenangkan persaingan usaha yang sangat konpetitif. Belakangan lembaga pemerintah dan lembaga non pemerintah seperti LSM ikut menggunakan metode ini sebagai alat analisis dalam menyusun rencana strategisnya, baik jangka pendek dan jangk panjang.

Meski ada beberapa kekuatan YLP2EM mudah dikenali secara internal, namun seolah kekuatan itu tidak cukup jika digunakan untuk mengatasi kelemahan yang teridentifikasi.

Dari aspek peluang, teridentifikasi, setidaknya ada tiga. Pertama ada peluang bagi LSM yang memiliki kelengkapan dokumen yang dipersyaraatkan untuk mengakses dana APBD melalui skema Swakelola Tipe 3 berdasarkan Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang dan Jasa.

Kedua dana CSR di perusahaan, mereka membutuhkan lembaga luar sebagai mitra kerjanya, lembaga itu harus yang memiliki pengalaman pemberdayaan masyarakat. Ketiga, ada banyak peluang usaha atau fundraising yang bisa dikembangkan.

Keriga peluang di atas tidak tidak mudah direalisasikan, ada tantangan yang harus dilalui sebagai bagian dari belajar dari proses.

Peluang pertama, belum semua Pemda mengetahui dan mau melaksanakan Perpres No. 16 Tahun 2018 tentang PBJ itu, di dalam Perpres ini ada peluang bagi ormas dan LSM mengakses APBD yang dikhususkan pada kegiatan pemberdayaan masyarakat.

Peluang kedua, tantangannya tidak semua perusahaan mau membuka peluang bagi LSM lokal untuk bekerjasama untuk mengerjakan program CSR nya.

Peluang ketiga, tantangannya pengelolaan fundraising kadang-kadang tidak sesuai tujuan pembentukannya dan rawan konflik.

Ancaman lainnya, lembaga dari luar Sulsel bisa masuk berprogram di Sulsel karena mereka memiliki SDM yang siap dan mumpuni.

Menyikapi tiga peluang, tantangan dan ancaman ini, YLP2EM harus melakukan upaya konkrit. Peluang pertama, dijawab dengan knolege management atau pertukaran pengetahuan atas pengalaman YLP2EM. Ada tim yang akan menyusun panduan dan melatih aparat desa tentang Perdes, pengelolaan BUMDes dan APBDesa, PPRG Desa, PPID Desa, dan lainnya.

Peluang kedua, dijawab dengan sosialisasi kepada Pemda terkait Perpres PBJ ini dan mempromosikan pengalamaan YLP2EM dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. Peluang ketiga, dijawab dengan membentuk perusahaan yang terpisah manajemennya dengan YLP2EM.

Tantangan internal YLP2EM akan diupayakan diatasi secara bertahap, tantangan itu tidak mungkin dihindari dan tantangan harus dikelola bersama diinternal lembaga, pra syaratnya adalah personal lembaga harus solid.(*)

__Terbit pada
29 Juli 2022
__Kategori
ESAI
1

One comment on “STRATEGIC PLANNING YLP2EM, MENATAP HARI ESOK.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *