JANTUNG, MESIN YANG TIDAK PERNAH ISTIRAHAT
Al-Qur’an yang mempunyai 30 Juz, 114 surah, 485 halaman dan 6.666 ayat merupakan petunjuk bagi manusia. Setiap huruf dari ayatNya itu jika dibaca akan mendapatkan pahala. Jika bulan Ramadan, maka mendapat 10 pahala.
Ayat2 ini menjadi petunjuk untuk seluruh aspek kehidupan, termasuk ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan selurih aspek kehidupan lainnya. Malahan beberapa ayat menerangkan tentang mengapa makhluk seperti lalat dijadikan perumpamaan, atau seekor lebah dapat menghasilkan madu untuk dijadikan obat.
Jantung merupakan salah satu organ vital bagi manusia dan menjadi perhatian saintis mulai abad ke-20 tentang otak yang berada dalam jantung (hati) yang terdiri dari 40.000 neuron, yaitu yang kita sebut “akal” terdapat di pusat jantung.
Akal inilah yang bertugas memandu otak untuk melaksanakan fungsinya. Oleh karena itu, Allah menjadikan jantung sebagai sarana untuk memahami firman-Nya.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
اَفَلَمْ يَسِيْرُوْا فِى الْاَ رْضِ فَتَكُوْنَ لَهُمْ قُلُوْبٌ يَّعْقِلُوْنَ بِهَاۤ اَوْ اٰذَا نٌ يَّسْمَعُوْنَ بِهَا ۚ فَاِ نَّهَا لَا تَعْمَى الْاَ بْصَا رُ وَلٰـكِنْ تَعْمَى الْـقُلُوْبُ الَّتِيْ فِى الصُّدُوْرِ
“Maka tidak pernahkah mereka berjalan di bumi, sehingga hati (akal) mereka dapat memahami, telinga mereka dapat mendengar? Sebenarnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada,” (QS. Al-Hajj 22: Ayat 46).
Ayat ini menegaskan bahwa jantung (hati) itu berpikir dan sadar. Jikalau begitu, maka jantung adalah pusat pemahaman dan sumberdaya manusia untuk terus merenungi penciptaan alam semesta, merenungi penciptaan dirinya, baik berdiri, ruku dan berbaring, berada di organ ini.
Jantung adalah organ vital yang berfungsi sebagai pemompa darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Apabila jantung mengalami gangguan, peredaran darah dalam tubuh dapat terganggu sehingga menjaga kesehatan jantung sangatlah penting agar terhindar dari berbagai jenis penyakit jantung.
Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular terdiri dari jantung, darah dan pembuluh darah. Fungsi dari sistem peredaran darah untuk mengedarkan oksigen, nutrisi, dan zat kimia untuk mengatur proses tubuh manusia dan membuang limbah serta karbondioksida.
Dalam sistem peredaran darah, ada tiga komponen dalam tubuh yang terlibat, yaitu darah, pembuluh darah, dan jantung. Ketiganya saling berkaitan dan bekerja sama untuk mengedarkan darah ke setiap sel-sel di seluruh tubuh.
Berikut fungsi masing-masing dari ketiganya:
Darah.
Darah adalah komponen yang sangat vital. Peranan darah sangat banyak, mulai dari membawa oksigen, hormon, nutrisi, hingga antibodi ke seluruh tubuh. Menurut National Institutes of Health, darah terdiri dari cairan dan padatan.
Bagian cair disebut plasma yang terbuat dari air, garam, dan protein. Lebih dari separuh darah dalam tubuh darah plasma. Bagian padat dalam darah mengandung sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
Sel darah merah mengirimkan oksigen dari paru-paru ke jaringan dan organ tubuh lainnya. Sementara itu, sel darah putih (WBC) melawan infeksi dan merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh.
Sedangkan trombosit membantu darah membeku saat tubuh mengalami luka atau luka. Sel-sel dalam tubuh dapat mati, tapi akan digantikan dengan sel baru yang diproduksi oleh sumsum tulang.
Sel darah merah hidup sekitar 120 hari, dan trombosit hidup sekitar 6 hari. Sedangkan beberapa sel darah putih hidup kurang dari sehari, tetapi yang lain hidup lebih lama.
Darah disebutkan dalam Al-Quran dan hadist, seperti pada embriologi yaitu pada proses adanya pertemuan air mani yang tercampur, menjadi sebuah segumpal darah hingga dengan berbentuk. Hal tersebut terdapat pada QS. Al-Mu’minun ayat 12-14.
Begitu pula di ayat lain, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
اِنَّا خَلَقْنَا الْاِ نْسَا نَ مِنْ نُّطْفَةٍ اَمْشَا جٍ ۖ نَّبْتَلِيْهِ فَجَعَلْنٰهُ سَمِيْعًاۢ بَصِيْرًا
“Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat,” (QS. Al-Insan 76: Ayat 2)
Pembuluh Darah
Darah dalam tubuh akan diedarkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Pembuluh darah dalam tubuh dibagi menjadi dua jenis, yaitu arteri dan vena. Arteri bertugas membawa darah yang mengandung oksigen ke seluruh jaringan dan organ tubuh.
Pembuluh darah bertugas membawa darah yang kaya oksigen dari jantung menuju seluruh jaringan dan organ tubuh, kecuali pembuluh arteri pulmonalis.
Sementara itu, vena bertugas membawa darah dari seluruh jaringan dan organ tubuh untuk kembali ke jantung. Pembuluh darah vena dibagi lagi menjadi dua, yaitu vena besar (vena cava) dan vena pulmonalis (vena paru).
Vena besar bertugas membawa darah kotor dari seluruh tubuh yang nantinya dialirkan ke paru-paru untuk ditukar dengan oksigen lewat perna- pasan. Sedangkan vena paru membawa darah bersih yang banyak mengandung oksigen dari paru-paru menuju jantung.
Pada manusia, fungsi dan struktur pembuluh darah dapat dipengaruhi oleh berbagai penyakit dan kondisi. Beberapa contoh yang memengaruhinya seperti peradangan, aterosklerosis (pengendapan lemak di endotel arteri), dan hipertensi, di mana penyempitan arteriol menyebabkan peningkatan tekanan darah yang tidak normal.
Jantung
Jantung adalah organ dalam tubuh yang kerjanya non-stop, dari awal hingga akhir kehidupan. Jantung terus berdetak sepanjang hidup untuk memompa darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah.
Organ ini terletak di tengah rongga dada, tepatnya di belakang sisi kiri tulang dada. Jantung memompa 8.000 liter darah dalam sehari, setara dengan 8 m kubik darah.
Dalam usia rata-rata manusia jantung memompa darah yang cukup untuk mengisi salah satu gedung pencakar langit di dunia. Jantung memiliki empat ruangan yang terbagi menjadi dua bilik (ventrikel) dan dua serambi (atrium).
Dalam serambi dan bilik kiri jantung berisi darah bersih, sementara darah kotak terdapat di bilik dan serambi kanan.
Begitu juga pada bagian jantung atau Heart disebutkan berkali-kali baik di al-Quran dan hadist, dengan penggunaan dua makna yaitu “dari hati” maupun “di hati”.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
ثُمَّ اَوْرَثْنَا الْكِتٰبَ الَّذِيْنَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَا دِنَا ۚ فَمِنْهُمْ ظَا لِمٌ لِّنَفْسِهٖ ۚ وَمِنْهُمْ مُّقْتَصِدٌ ۚ وَمِنْهُمْ سَا بِقٌ بِۢا لْخَيْرٰتِ بِاِ ذْنِ اللّٰهِ ۗ ذٰلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيْرُ
“Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menzalimi diri sendiri, ada yang pertengahan, dan ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang besar,” (QS. Fatir 35: Ayat 32).
Pentingnya hati dan jantung digambarkan al-Qur’an dalam tiga kelompok manusia, seperti ayat di atas yaitu mu’minun (memiliki hati yang hidup), kafirun (memiliki hati yang mati) dan munafiqun (mempunyai hati yang sakit).
Ketiga kelompok manusia tersebut termasuk ke dalam penyakit jantung secara spiritual. Jantung bersifat unik karena tidak bergantung pada sistem syaraf yang lain.
Denyutannya mengikuti sinyal listrik dari pusat pembangkit- nya sendiri, yang merupakan pondasi dari cara kerjanya. Begitu juga otot jantung diberi nutrisi dengan cara yang sangat unik.
Katup jantung membiarkan darah mengalir ke satu arah saja yang merupakan yang paling esensial dan paling unik. Mekanisme ini secara otomatis bekerja terus dan kalau berhenyi maka manusia akan mati.
Penelitian saintis yang masih merupakan langkah awal adalah hormon telah ditemukan dalam.jantung dan hormon ini mengirimkan sinyal ke seluruh bagian dari tubuh. Sehingga jantung adalah pusat dari pertimbangan dan pemahaman, bukan sekedar pompa.
Itulah mengapa kadang jantung, jika.manusia yang memilikinya dalam keadaan bahagia dan stress, maka denyut jantungnya juga berbeda denyutnya.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَلَا تَقْفُ مَا لَـيْسَ لَـكَ بِهٖ عِلْمٌ ۗ اِنَّ السَّمْعَ وَا لْبَصَرَ وَا لْفُؤَادَ كُلُّ اُولٰٓئِكَ كَا نَ عَنْهُ مَسْئُوْلًا
“Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya,”
(QS. Al-Isra’ 17: Ayat 36).
Seorang ahli kardiologi dari Universitas California, San Fransisco, Dean Ornish selama lebih dari 4 tahun, berusaha mengalihkan penggumpalan pada pembuluh arteri pada pasien penyakit jantung dengan cara membujuk mereka untuk membuat perubahan radikal dalam gaya hidup pasiennya.
Perubahan ini menuntut agar prilaku dan hubungan antar mereka diubah. Selain itu, mereka juga harus berolahraga dan memiliki kebiasaan yang sehat. Ini dilakukan oleh Denis, karena yakin bahwa jantung adalah tempat di mana penyakit jantung dimulai pada kebanyakan orang. Pentingnya kesehatan jantung, Allah swt berfirman
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهٖ نَفْسُهٗ ۖ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيْدِ
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya”. (al-Qaf ayat 16).
Ayat ini mengisyaratkan pentingnya urat leher yaitu pembuluh darah yang berhubungan dengan jantung, di sisi lain ayat tersebut menekankan makna pada dekatnya Allah dengan hamba-Nya. Allah mengetahui apa yang terbesit dalam hati dan perasaan hamba-Nya.
Sejalan dengan hadis “Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.” (HR. Bukhari, Muslim, dan empat imam Ahli Hadis). Allahu A’lam bisshawab! (*)
Penulis adalah Penagajar Mk. Ilmu2 Kebumian di UNM Makassar dan Peneliti Karst.
Ilustrasi jantung (shutterstok)