Muh Arsyad

TULANG BELULANG

Oleh : Dr. Ir. Drs. H. Muhammad Arsyad, A.Md, M.T, IPM

Al-Qur’an adalah kitab suci yang memang diturunkan kepada junjungan Rasulullah saw dan menjadi petunjuk bagi umat manusia, tidak hanya kepada umat Islam. Suatu kajian menghasilkan kajian baru yang terus memenuhi ide curoisity manusia.

Ayat-ayat yang dibuktikan saintis memicu pembuktian berikutnya, sehingga menghasilkan rangkaian pemburuan ilmu yang tiada habis-habisnya. Seminggu terakhir, penulis menjelaskan bagaimana proses penciptaan manusia yang begitu detil.

Penciptaan detil dalam berbagai aspek, bentuk tubuh dan fungsi setiap sel yang ada sehingga membentuk organ tubuh. Organ tadi membentuk sistem untuk melaksanakan tugas kekhalifaan umat manusia di bumi Allah. Tidak ada sak wasangka sedikitpun akan tidak kesempurnaan itu, sehingga Maha Suci Allah dengan ciptaanMu yang dijelaskan dalam ayat-ayat Qur’anMu itu.

Hari ini penulis menjelaskan pembentukan fase tulang belulang, setelah sulalah, nutfah, Al-Alaqah, dan Al-Mudhghah. Dalam 6 minggu pertama kehamilan rangka tulang rawan mulai tersebar ke seluruh tubuh, meskipun garis besar wujud manusia belum tampak pada janin hingga minggu ke-7.

Kemudian janin berwujud sebuah tulang. Perubahan bentuk janin dari segumpal daging menjadi tulang belulang terjadi dalam priode yang singkat di akhir minggu ke-6 dan awal minggu ke-7.

Fase ini dicirikan dengan perwujudan rangka tulang yang memberikan janin tampilan manusia. Istilah tulang belulang yang digunakan Al-Qur’an untuk fase ini merupakan deskripsi yang tepat dan akurat dari situasi fase janin saat itu.

Tahap ini adalah perubahan fisik yang paling penting pada janin dan jelas berbeda faribtahapan segumpl daging teddapat 14 ayat dalam Al-Qur’an yang berkaitan dengan tulang belulang.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظٰمًا فَكَسَوْنَا الْعِظٰمَ لَحْمًا ثُمَّ اَنْشَأْنٰهُ خَلْقًا اٰخَرَ ۗ فَتَبٰـرَكَ اللّٰهُ اَحْسَنُ الْخٰلِقِيْنَ
“Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Maha Suci Allah, Pencipta yang paling baik,” (QS. Al-Mu’minun 23: Ayat 14)

Pembentukan tulang sangat tampak pada proses ini, karena sangat nampak perubahan yang dihasilkan jika dibandingkan dengan pembentukan daging misalnya. Kerangka tulang inilah yang memberikan bentuk manusia pada janin setelah dibungkus dengan otot, mata, bibir, serta hidung semakin kelihatan dan kepalanya juga sudah dapat dibedakan.

Tulang memiliki peran yang sangat penting untuk tubuh manusia. Jika tidak ada atau tulang patah, tubuh tidak bisa berfungsi dengan baik. Rangka manusia terdiri dari 206 tulang dengan 2 jenis, yaitu tulang yang keras dan padat, yaitu kortikal yang menjadi fondasi utama pada rangka manusia dan jenis kedua adalah tulang trabecular yang lunak dan kenyal.

Tulang ini sering ditemukan di dalam tulang besar seperti di panggul, tulang rusuk, dan tengkorak. Meskipun kurang padat, tulang ini masih keras dan protektif. Tulang manusia juga punya sumsum, terutama di tulang yang besar seperti pinggul, panggul, dan tulang paha terdapat sumsum yang memiliki sel punca. Bagian itulah yang bertanggung jawab untuk memproduksi berbagai sel penting yang dibutuhkan tubuh, termasuk sel darah, otak, dan jantung.

Dalam buku ‘Alquran vs Sains Modern menurut Dr Zakir Naik’ karya Ramadhani dkk, dijelaskan bahwa walaupun selama hidup manusia melakukan berbagai gerakan, sambungan- sambungan pada tulang tetap berfungsi dan terlumasi dengan baik.

Allah swt mendesain sedemikian sehingga terus dapat bekerja berbeda dengan mesin-mesin atau alat-alat mekanik ciptaan manusia yang memerlukan pelumasan secara rutin sebagai perawatannya.

Para ilmuwan meneliti dan menghasilkan kesimpulan bahwa pada setiap titik sambungan, terdapat kartilase atau jaringan yang kuat dan lentur, yang memenuhi ujung tulang.

Adanya selaput tipis yang mengeluarkan cairan khusus yang menghubungkan seluruh rongga sambungan. Cairan khusus tersebut akan keluar sscara otomatis dari selaput dan melunasi sambungan saat tulang memberi tekanan pada sebuah sambungan.

Alquran telah menyebutkan tentang sifat-sifat tulang yang diciptakan Allah melalui salah satu ayat. Tepatnya pada Surah Al-Baqarah Ayat 259 terkait dengan keajaiban tulang-belulang yang tersusun, kemudian dibalut dengan daging.

Dalam ayat yang lain, Allah berfirman mengenai tulang-belulang. “Dan ia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh? Katakanlah: “Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk,” Surat Ya Sin Ayat 78-79.

Setiap manusia memiliki tulang sulbi atau tulang ekor. Alquran dan hadits juga mengungkap mengenai keajaiban tulang sulbi. Dijelaskan bahwa saat manusia mati, seluruh bagian dari tubuhnya akan hancur, kecuali satu organ tubuh yang tidak akan hancur, yaitu tulang sulbi. Dari tulang ini manusia diciptakan dan kelak dibangkitkan kembali.

“Maka hendaklah manusia memerhatikan dari apakah dia diciptakan. Dia diciptakan dari air yang dipancarkan. Yang keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan,” bunyi Surah Ath-Thaariq ayat 5-7 Allahu a’lam bisshawab! (*)

Penulis adalah Pengajar Mk. Ilmu Kebumian di UNM Makassar dan Peneliti Karst.

__Terbit pada
20 April 2022
__Kategori
Ramadhan, Sains