AL-MUDHGHAH (Segumpal Darah)
Oleh : Dr. Ir. Drs. H. Muhammad Arsyad, A.Md, M.T, IPM
Al-Qur’an adalah kitab suci yang dari padanya diperoleh ilmu segala ilmu. Al-Qur’an adalah mukjizat karena merupakan sumber ilmu itu sendiri. Ayat-ayatnya senantiasa bersesuaian dengan perkembangan zaman terkini, walalupun kisah itu diceritakan pada abad ke-7 yang lalu.
Kisah pembentukan manusia pada rahim melalui beberapa fase. Salah satu fase yang dibahas hari ini adalah Al-Mudhghah (segumpal darah). Fase mudhghah merupakan perkembangan dari alaqoh yang berarti segumpal darah.
Mudhghah secara harfiah berarti sesuatu yang dikunyah dengan gigi. Kata tersebut memberikan deskripsi yang cocok dengan penampakan janin pada masa ini, karena pada tahap ini bentuknya seperti sesuatu yang telah dikunyah dan bentuk ini terus berubah.
Mudhghah atau segumpal daging menandai kesiapan calon janin memasuki tahap perkembangan selanjutnya yang ditandai pertumbuhan tulang.
Prof Keith L Moore, guru besar Departemen Anatomi dan Biologi Sel Universitas Toronto mengatakan bahwa sungguh mulia Al-Qur’an yang telah menjelaskan jauh sebelum studi yang kami lakukan. Proses penciptaan manusia di dalam rahim dijelaskan dalam Alquran surat al-Mu’minun ayat 12-14.
”Dan, sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian, air mani itu Kami jadikan segumpal darah. Lalu, segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang. Lalu, tulang belulang itu Kami bungkus daging. Kemudian, Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain ….”
Dari ayat tersebut dapat disimpulkan adanya enam fase terbentuknya janin dalam rahim. Tahap pertama penciptaan janin disebut Sulalah dimulai dari saripati mani. Allah menjelaskan bahwa manusia diciptakan “ dari saripati air yang hina (air mani)”.
Manusia bukan diciptakan dari seluruh mani yang keluar dari suami – istri, tapi hanya dari bagian yang sangat halus. Itulah yang dimaksud dengan “ Sulalah” Sulalah adalah kata yang paling tepat dan cocok untuk menggambarkan proses terbentuknya janin ini, karena satu dari jutaan sperma ini bergerak menuju ke rahim untuk membuahi ovum dari wanita.
Janin manusia berubah dari tahap gumlalan darah menjadi sebongkah daging dari hari ke-24 kehamilan sampai hari.ke-26. Ini adalah periode yang singkat jika dibandingkan dengan waktu yamg diperlukan untuk berubah dari tetesan menjadi gumpalan darah.
Fase ini dimulai dengan munculnya suatu masa yang disebut somit pada hari ke-24 atau ke-25 di bagian atas dari skapula janin. Kemudian munculnya masa ini perlahan menjadi semakin banyak di bagian bawah janin.
Pada hari ke-26 janin terbentuk seperti sejumlah celah yang berkerut, membuatnya terlihat seperti kunyahan permen karet. Pada tahap ini, janin terus bergerak pada rahim hingga akhir minggu keeenam.
Tahapan segumpal daging ini dimulai dengan fase yang dicirikan dengan berkembang dan bertambahnya ukuran dalam.jumlah besar. Hal ini janin akan berbentukseperti sebongkah daging tanpa bentuk yang jelas. Setelah beberapap hari.
Fase kedua yang merupakan tahapan pembentukan dimulai. Beberapa bagian tubuh, seperti mata dan lidah mulai muncul di minggu ke-4 dan kedua bibir di minggu ke-5 meskipun bentuknya tidak terlihat jelas hingga akhir.minggu ke-8.
Pada fase ini, alat gerak.sudah mulai terbentuk seperti tangan dan kaki mulai ada. Itulah mengapa di Al-Qur’an menyebutkab kedua mata sebelum menyebutkan bibir.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
اَلَمْ نَجْعَلْ لَّهٗ عَيْنَيْنِ
وَلِسَا نًا وَّشَفَتَيْنِ
“Bukankah Kami telah menjadikan untuknya sepasang mata dan lidah dan sepasang bibir?” (QS. Al-Balad 90: Ayat 8-9)
Tahapan segumpal daging ini terjadi setelah bentuj segumpal darah. Rangkaian ini aesuai dengan Firman Allah dalam surat Al-Mu’minun ayat 14.
فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا
“Segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang.:
Seperti yang telah disebutkan, Mudhghah memiliki fase awal yang terjadi sebelum pembentukan bagian-bagian tubuh dan fase lain setelah itu.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
يٰۤـاَيُّهَا النَّا سُ اِنْ كُنْـتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَـعْثِ فَاِ نَّـا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَا بٍ ثُمَّ مِنْ نُّـطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّـنُبَيِّنَ لَـكُمْ ۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَ رْحَا مِ مَا نَشَآءُ اِلٰۤى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْۤا اَشُدَّكُمْ ۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰۤى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـئًـا ۗ وَتَرَى الْاَ رْضَ هَا مِدَةً فَاِ ذَاۤ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَآءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَ نْۢبَـتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
“Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) Kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuh- kan berbagai jenis pasangan tetumbuhan yang indah.” (QS. Al-Hajj 22: Ayat 5)
Ayat ini menunjukkan mudhghah memiliki dua fase pada minggu ke-6 (sekitar 40 hari) yang sudah,terbentuk (sempurna kejadiannya) ,dan tidak terbentuk (tidak sempurna kejadiannya).
Hadist yang diriwayatkan dari Abi Abdirrahman Abdillah bin Mas’ud r.a, ia berkata, Rasulullah saw, yang dialah orang yang jujur dan terpercaya pernah bercerita kepada kami.
“Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya dalam rahim ibunya selama empat puluh hari (berupa nutfah/sperma), kemudian menjadi alaqah (segumpal darah) selama waktu itu juga, kemudian menjadi mudghah (segumpal daging) selama waktu itu pula, kemudian Allah mengutus malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya dan mencatat empat perkara yang telah ditentutkan yaitu; rezekinya, ajal, amal perbuatan, dan sengsara atau bahagianya.
Maka demi Allah yang tiada Tuhan selain-Nya, sesunggguhnya ada seseorang di antara kalian beramal dengan amalan penghuni surga, sehingga tidak ada jarak antara dirinya dengan surga kecuali sehasta saja, namun ketetapan (Allah) mendahuluinya, sehingga ia beramal dengan amalan ahli neraka, maka ia pun masuk neraka.
Ada seseorang di antara kalian beramal dengan amalan ahli neraka, sehingga tidak ada jarak antara dirinya dengan neraka kecuali sehasta saja, namun ketetapan (Allah) mendahuluinya, sehingga ia beramal dengan amalan penghuni surga, maka ia pun masuk surga.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Berdasarkan hadis tersebut, Rasulullah saw, telah menjelaskan kepada kita bahwa tahapan penciptaan manusia itu dimulai dari berupa janin di dalam perut ibunya. Lalu selama 120 hari janin itu mengalami tiga fase. 40 hari pertama adalah fase berupa mani/sperma.
Sedangkan 40 hari kedua adalah fase berupa segumpal darah. Dan 40 hari ketiga adalah fase berupa segumpal daging. Sungguh benar dan mulia FirmanMu Ya Allah atas penciptaan manusia. Allahu a’lam bisshawab! (*)
Penulis adalah Pengajar Mk. Ilmu-ilmu Kebumian di UNM Makassar dan Peneliti Karst.
Referensi
Yusuf Al-Hajj Ahmad, Mukjizat Al-Qur’an yang tak Terbantahkan
Ilustrasi segumpal darah (kabarmekkah.com)