MISTERI ANGKA 19
MISTERI ANGKA 19
Sungguh sempurna ayat-ayat Allah dalam Alquran. Tidak ada keraguan di dalamnya. Hanya hati yang penuh kedengkian yang tidak bisa menerimanya, karena adanya kekuasaan yang terus dilanggengkan dan keturunan yang terus dibanggakan.
Itulah alasan mengapa pembesar Quraisy pada awalnya tidak mengakui risalah Nabi Muhammad saw. Begitu juga orang kafir, karena mereka punya kekuasaan meliputi harta dan kemampuan memutarbalikkan fakta.
Muhammad resmi diutus sebagai Nabi dan Rasul di usia 40 tahun, usia yang matang untuk berpikir secara sempurna dan mempunyai energi yang lebih dari cukup untuk merubah dunia, menghamparkan permadani indah bagi manusia, dengan perintah Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
اِقْرَأْ بِا سْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَ
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,” (QS. Al-‘Alaq 96: Ayat 1)
Kemudian Nabi diperintahkan bangun dan menyingkirkan selimut yang digunakan karena menggigil akibat perintah membaca. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman: يٰۤاَ يُّهَا الْمُدَّثِّرُ
“Wahai orang yang berkemul (berselimut)!” (QS. Al-Muddassir 74: Ayat 1)
Perintah untuk bergerak dan memberi peringatan, sehingga jelas bagi yang membangkang, hukumannya adalah neraka yang panasnya akan membakar kulit manusia yang berpaling dari kenikmatan hidup yang telah diberikan.
Neraka yang di atasnya ada penjaga 19 malaikat (ayat:30). Dari angka 19 ini ah yang terus didiskusikan dan diteliti, apa hikmah Allah swt mengatakan, 19, bukan 20? 10? atau 50?
Angka 19 termasuk dalam bilangan prima dalam Matematika. Bilangan prima adalah bilangan yang hanya habis dibagi dan bilangan itu sendiri. Apakah 1 itu hanya rahasia Allah swt dan 19 itu tetap misteri.
Bilangan prima lainnya adalah 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, 29, 31, dan seterusnya . Para astrofisikawan meyakini bilangan prima sebagai bahasa komunikasi di alam semesta dan dijadikan sebagai bahasa, dalam melakukan percobaan komunikasi dengan makhluk angkasa luar.
Angka 19 menjadi awal pembuka surah. Kalimat Bismillahirrahmanirrahim yang diletakkan sebagai kata pembuka dari keseluruhan ayat dan surah di dalam AlQuran, memiliki susunan angka yang sangat menakjubkan.
Kalimat basmalah itu bila dihitung hurufnya mulai dari ba hingga mim, berjumlah 19 huruf. Angka 19 ini ternyata menjadi ‘kunci utama’ dalam bilangan jumlah surah, jumlah ayat, dan lainnya di dalam Alquran.
Dalam buku ini, setelah memberikan penjelasan yang cukup panjang menyimpulkan beberapa poin, yakni: (1) ayat-ayat dalam Al Mudatsir sangat pendek dengan pengecualian, hanya ayat 31.
Ayat ini pun berbicara tentang hikmah negasi penyebutan khusus angka 19, (2) ayat ini (dalam bahasa Arab) terdapat 57 kata (19×3=57), dan (3) ayat ini terbagi menjadi 2 bahagian, bagian pertama terdiri dari 38 kata (19×2).
Itu adalah bagian yang membicarakan hikmah dibalik penyebutan khusus angka 19. Bagian ini berakhir dengan kalimat Allah, “Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan sebagai suatu perumpamaan?”
Total jumlah kata-kata dari ke-19 ayat pertama dalam surah Al Mudatsir adalah 57 (19×3). Sehingga jumlah kata dalam ayat ke-31 dari surah ini adalah sama dengan jumlah dari ke-19 ayat pertamanya.
Ayat 1-30 sampai kalimat “dan di atasnya ada sembilan belas” terdiri dari 95 kata (19×5). Jumlah huruf dari surah ini dari ayat pertama sampai.akhir kata “alaeha” sebelum kata-kata “yas’ata asara” adalah 361 kata (19×19) maka pikirkanlah!
Angka 19 adalah angka pembagi yang complicated menurut Anreguruta Prof. Nazaruddin Umar yang penulis kutip bebas dari Republika.co.id.
Ternyata susunan Alquran menggunakan rumus 19, sebagaimana diisyaratkan dalam Surat Al-Muddatstsir [74]: 30, ”Di atasnya ada sembilan belas.” Prof Rashad Khalifah dalam Qur’an: Visual Presentation of The Qur’an menyingkap misteri angka 19 ini.
Di antara temuannya ialah bahwa ayat pertama Surat Al-Fatihah, Basmalah dalam Alquran sebanyak 114:6=19. Ada satu surah yang tak punya basmalah (Al-Taubah) tetapi ada surah lain yang dobel basmalah-nya (Al-Naml).
Sehingga kalau ada basmalah pada Surat Al-Taubah maka jumlah basmalah dalam Alquran menjadi 115, tidak bisa dibagi 19.
Jumlah kata-kata ism terulang sebanyak 19 kali; Allah 2.698:19 = 142; Al-Rahman 57:19 = 3; dan al-Rahim terulang 114:19 = 6. Ayat pertama kali diturunkan (Al-‘Alaq [96]: 1-5) terdiri atas 19 kata, jumlah hurufnya 76:19 = 4. Keseluruhan huruf Surat Al-‘Alaq itu terdiri atas 285:19 = 15.
Begitu punsurah paling terakhir diturunkan (Al-Nashr) terdiri atas 19 kata. Beberapa surah dibuka dengan huruf qaf, seperti Surah Qaf [50], ‘qaf’-nya 57:19 = 3, dan Surat Al-Syura [42], ‘qaf’-nya 57:19 = 3.
Surat Al-Qalam [68] yang dibuka dengan nun, huruf ‘nun’-nya 133:19 = 7; Surat al-A’raf [7] dibuka dengan alif lam shad; Surat Maryam [19] dibuka dengan kaf ha ya ‘ain shad; dan Surat Shad [38] dibuka dengan huruf ‘shad’. Jumlah ‘shad’ ketiga surah tersebut 152:19 = 8.
Demikian halnya dengan jumlah huruf ‘ya’ dalam Surah Yasin yang dibuka dengan ya sin sebanyak 285:19 = 15. Ada tujuh surah dibuka dengan huruf ha mim, jumlah huruf ‘ha’ dan ‘mim’ surah tersebut 2.147:19 = 133.
Jika dihimpun seluruh 14 surah yang menggunakan empat kombinasi huruf ‘ha’ dan ‘mim’, maka setiap kombinasi itu jumlahnya dapat dibagi habis dengan angka 19, betul-betul fantastik.
Dalam Surah Maryam [19], total jumlah huruf kaf- ha- ya- ‘ain- shad sebanyak 798:19 = 42. Demikian pula seluruh surah yang dibuka dengan huruf alif-lam-mim, seluruh kombinasi huruf itu bisa dibagi habis dengan angka 19.
Misalnya Surah Al-Baqarah yang dimulai dengan alif -lam- mim, masing-masing huruf tersebut dan kombinasi ketiganya dapat dibagi habis dengan angka 19.
Jumlah ‘alif’ 4.502, ‘lam’ 3.202, dan ‘mim’ 2.195 = 9.899:19 = 521. Hal yang sama juga terjadi pada surah-surah lain yang menggunakan kombinasi huruf ‘alif’, ‘lam’, dan ‘mim’.
Subhanallah, pantas Prof Roger Berque, seorang pakar linguistik di Universitas Paris dalam bukunya Relere de la Coran, mengatakan mustahil Alquran ditulis dan dikarang oleh manusia.
Dalam bukunya, Abah Salma Alif Sampayya menyatakan, bilangan 19 menjadikan beberapa ilmuwan ternama di dunia menemukan sejumlah rumus atau berbagai keajaiban dengan angka 19. Misalnya, heksagonal, magic star, dan metonic cycle.
Dalam catatan Sampayya, Alquran menyebutkan bilangan yang berbeda sebanyak 30 kali, yakni 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 19, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 99, 100, 200, 300, 2.000, 3.000, 5.000, 50 ribu, dan 100 ribu.
Selain bilangan bulat tersebut, Alquran menyebutkan delapan kali bilangan pecahan (desimal), yakni 1/2, 1/3, 1/4, 1/5, 1/6, 1/8, 1/10, dan 2/3.
Bilangan pecahan ini sebagian besar terdapat pada ayat-ayat yang berkaitan tentang warisan. Lalu, di mana istimewanya angka 19?
”Bila bilangan bulat dan bilangan pecahan dijumlahkan, hasilnya ada 38. Angka 38 ini merupakan kelipatan dari 19 X 2,”
Fahmi Basya, staf pengajar di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta menulis buku Matematika Islam.
Sebuah Pendekatan Rasional untuk Yaqin , Fahmi Basya menjelaskan, berbagai keajaiban angka 19, diantaranya beliau menulis hampir keseluruhan ayat Alquran yang terdapat dalam 114 surat, selalu berpatokan pada angka 19.
Misalnya, jumlah surah dalam Alquran jumlahnya 114. Bilangan ini bila dibagi dengan 19, hasilnya adalah 6.
Kata bilangan dalam Alquran adalah adda .
Kata yang berasal dari adda ( ma’dudaat, ta’uddu, iddat, adada, dan ma’dud ) disebutkan dalam Alquran sebanyak 35 kali yang tersebar di 19 surah dalam 29 ayat.
Dari penjumlahan nomor surat yang sebanyak 29 tadi (misalnya, Al-Baqarah nomor 2, Ali Imran nomor 3, at-Taubah nomor 9, an-Nas nomor 114), adalah sebanyak 779, merupakan perkalian dari 19 X 41.
Penjumlahan nomor ayat yang menyebutkan kata adda atau kata lainnya yang berarti perhitungan atau bilangan itu, jumlahnya sebanyak 1577.
Angka ini merupakan perkalian dari 19 X 83. Fahmi Basya mencontohkan, jumlah kata basmalah dalam Alquran juga berjumlah 114 (19 X 6).
Kendati surah al-Taubah tidak didahului dengan kalimat basmalah , namun pada surah ke-27 terdapat dua kata basmalah , masing-masing pada pembuka ayat (0) dan ayat ke-30.
Fenomena angka 19 terus mendapat perhatian, baik Matematikawan maupin lainnya, karena memang manusia diminta untuk terus berpikir dan membaca fenomena alam yang terjadi dengan akalnya. Terudlah bergerak dan memahami Ayat2 Allah swt. Allahu bissawab. (*)
Penulis adalah Dosen mk Ilmu2 Kebumian di UNM Makassar dan Peneliti Karst.
Referensi
Yusuf Al-Hajj Ahmad, Mukjizat Al-Qur’an yang tak Terbantahkan.
Ilustrasi basmala (miftakh.com)