LAUT MATI
Oleh : Dr. Ir. Drs. H. Muhammad Arsyad, A.Md, M.T, IPM
Laut Mati seperti yang dikisahkan oleh kitab suci, Al Kitab dan Alqur’an adalah tempat di mana kaum Luth mengalami kebinasaan.
Binasa karena dihukum oleh pemiliki alam semesta ini, Allah swt atas kegemaran kaum Luth melakukan LGBT, istilah masa kini. Silakan ditelusuri dari dan cakupan LGBT yang terjadi di masa modern ini.
Padahal semua yang ada di dalam Bumi, baik di permukaan hingga ke titik terendahnya (Bumi) merupakan ciptaan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Laut mati menjadi perhatian para ilmuwan setelah beberapa gulungan kuno ditemukan sebuah lubang di dalam gua di tepian Laut Mati.
Laut Mati adalah danau yang membujur di daerah antara Israel, Palestina, dan Yordania. Berada di 417,5 meter di bawah permukaan laut, berupa cekungan, yang merupakan dataran terendah di bumi dengan luas 605 kilometer.
Sedangkan titik terendah daratan di permukaan Bumi berupa cekungan, tetapi teluk Mariana menjadi bagian terdalam di bumi karena kedalamannya mencapai lebih dari 12.000 meter.
Danau ini dinamakan Laut Mati karena tidak ada bentuk kehidupan yang dapat bertahan dalam air garam ini. Laut Mati memiliki kandungan garam tertinggi.
Selain banyak mengandung garam klorida, Laut Mati juga banyak mengandung kalium, magnesium, dan bromium.
Air laut adalah larutan yang memiliki kandungan berbagi garam-garaman.
Unsur kimia yang tergabung dalam larutan air laut itu ialah Khlor (Cl) 55%, Natrium (Na) 31%, kemudian Magnesium (Mg),Kalsium (Ca), Belerang (S), dan Kalium (K).
Unsur-unsur kimia yang terdapat di laut antara lain adalah garam-garam inorganik, gas-gas yang terlarut dalam dan senyawa-senyawa organik.
Garam-garam inorganik tersebut berasal dari hasil erosi batu-batuan yang terjadi di daratan yang kemudian oleh sungai diangkut ke laut.
Proses ini telah berlangsung semenjak terjadinya laut di permukaan bumi ini. Jumlah garam di laut dijadikan ilmuwan sebagai salah satu cara menghitung umur alam semesta ini.
Senyawa-senyawa lain terutama gas-gas terlarut, berasal dari udara yang merembes masuk ke dalam air laut. Perembesan gas-gas air laut ini dikenal sebagai proses “difusi”.
Selain itu, gas-gas yang terdapat di laut dapat pula berasal dari organisme -organisme yang hidup di laut.
Sedangkan senyawa-senyawa organik yang ada di laut terutama disebabkan oleh pengotoran minyak yang terjadi di laut.
Artinya, unsur-unsur kimia yang terdapat di laut selain berasal dari luar juga berasal dari laut itu sendiri. Sehingga kejadian-kejadian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa laut merupakan penampung dan akibatnya laut menjadi penuh dengan segala jenis senyawa yang kita kenal.
Seorang ahli geologi bernama Macintyre, mengungkapkan bahwa pada bagian lapisan kulit bumi (mantel bumi) yang terdapat di bawah permukaan laut, selalu mengeluarkan air yang disebut “air juvenil”.
Air juvenil ada air yang sebelumnya belum pernah berbentuk cair. Air juvenil yang dikeluarkan lapisan kulit bumi ini, mengandung unsur-unsur kimia antara lain: Khlor (Cl), Brom (Br), Yf (I), Karbon (C), Boron (B), Nitrogen (N), dan lain-lainya.
Selain itu adanya proses pengikisan batuan yang terjadi di daratan (weathering process) memberikan pula unsur-unsur Natrium (Na), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), dan unsur lainnya ke dalam laut.
Dengan demikian mengakibatkan air laut mengandung banyak garam-garam terlarut tidak seperti air tawar. Dari jumlah 105 elemen kimia yang terdapat di alam, sebanyak 57 elemen di antaranya diketahui terdapat di laut.
Ilmu Kebumian memastikan bahwa cekungan Laut Mati, tempat bangsa Romawi memenangi perang melawan Persia, merupakan titik terendah yang ada di muka Bumi.
Allah swt berfirman .
الم (١) غُلِبَتِ الرُّومُ (٢) فِي أَدْنَى الأرْضِ وَهُمْ مِنْ بَعْدِ غَلَبِهِمْ سَيَغْلِبُونَ (٣) فِي بِضْعِ سِنِينَ لِلَّهِ الأمْرُ مِنْ قَبْلُ وَمِنْ بَعْدُ وَيَوْمَئِذٍ يَفْرَحُ الْمُؤْمِنُونَ (٤) بِنَصْرِ اللَّهِ يَنْصُرُ مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ
“Alif laam Miim (1) Bangsa Romawi telah dikalahkan (2), di negeri yang terdekat dan mereka setelah kekalahannya itu akan menang (3), dalam beberapa tahun lagi. Bagi Allah-lah urusan sebelum dan setelah (mereka menang). Dan pada hari (kemenangan bangsa Romawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman (4), karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang Dia kehendaki. Dia Maha Perkasa, lagi Maha Penyayang (5).” (QS. Ar Rum: 1-5).
Apabila Allah swt berfirman “di atas permukaan Bumi” (ala sath al-ardh) dan bukan “di daerah paling rendah” (adna al-ardh), maka maknanya mencakup semua permukaan bumi, baik berupa daratan maupun perairan.
Ayat ini turun pada saat ilmu pengetahuan belum mampu meneliti di mana titik terendah di muka Bumi berada.
Cekungan Laut Mati adalah daerah yang pernah didiami kaum Nabi Luth Alaihissalam. Tak ada daerah yang lebih rendah di muka bumi ini melebihi cekungan Laut Mati. Kini Laut Mati masih berada di daerah kekuasaan Israel dan dijadikan sebagai obyek wisata bagi turis domestik dan asing yang berkunjung. Allahu bissawab. (*)
Penulis adalah Pengajar MK Ilmu2 Kebumian di UNM Makassar dan Peneliti Karst.
Referensi
ilustrasi Laut Mati (futuready. com).
Yusuf Al-Hajj Ahmad, Mukjizat Al-Qur’an yang tak Terbantahkan.