Siapa Pelindung Bumi
“Indah sekali sore ini. Saya suka langit yang kemerahan,” kata anak didik Tuan Guru.
“Kalau aku senang langit yang biru sekali. Pak, apa yang menyebabkan
langit bisa berwarna-warni?”
“Bumi kita mempunyai lapisan udara yang disebut atmosfer. Atmosfer ini menyelimuti Bumi Cahaya Matahari yang melewati atmosfer akan mengalami proses hamburan (proses pantulan cahaya akibat tumbukan dengan partikel-partikel udara),” jawab Tuan Guru saat berdiskusi dengan anak didiknya.
Pada proses hamburan ini, kata Tuan Guru, cahaya biru akan dihamburkan/dipantulkan lebih banyak sehingga langit kelilhatan biru.
Pada sore hari, cahaya melewati jalur yang lebih panjang. Selama perjalanan yang panjang itu, cahaya biru sudah habis dihamburkan sehingga yang sampai di mata kita, cahaya merah kekuningan.
“Ooo begitu.Hebat sekali atmosfer kita ini.”
Bukan itu saja, kata Tuan Guru, atmosfer juga berfungsi seperti selimut pelindung Bumi. Meteor yang jatuh ke Bumi akan terbakar habis di atmosfer akibat bergesekan dengan partikel-partikel udara.
“Wah, untung sekali ada atmosfer yah, kalau tidak kita bisa tertimpa meteor tiap hari,” kata anak didik.
Tuan Guru menerangkan fungsi atmosfer. Pertama, menyerap energi Matahari. Kedua, mendaur-ulang air dan zat zat kimia (siklus air).
Ketiga, menjadikan iklim Bumi cocok untuk kehidupan (mengatur suhu Bumi sehingga tidak panas dan tidak terlalu dingin).
Keempat, melidungi Bumi dari radiasi Matahari (sinar ultraviolet dan sinar-sinar berbahaya lainnya) serta benda luar angkasa lain (meteor).
Kelima, komposisi atmosfer terdiri dari nitrogen 78 persen, oksigen 21 persen, argon 1 persen, ozon 0,01 persen, karbon dioksida 0,01-0,1 persen. Beberapa unsur lain memiliki kadar yang jauh lebih kecil.
Selaian itu, kata Tuan Guru, atmosfer terdiri dari lapisan-lapisan yang berbeda ketinggian, suhu, dan kandungan udaranya. Lapisan lapisan ini antara lain.
Troposfer
Lapisan atmosfer mulai dari permukaan Bumi sampai ketinggian 15 kilometer disebut troposfer. Ini adalah bagian atmosfer paling padat.
Perubahan suhu terjadi dari 17 derajar celciussampai -55 derajat celcius. Antara Troposfer dan tropopause merupakan atmosfer
terbawah.
Stratosfer
Ketinggiannya kurang lebih 15-50 kilometer diibandingkan troposfer, kepadatannya lebih kecil dan kering. Terdapat lapisan ozon yang menyerap radiasi ultraviolet.
Sekitar 99 persen udara berada di dua lapisan terbawan itu. Antara stratosfer dengan lapisan berikutnya, terdapat stratopause.
Mesosfer
Ketinggiannya kurang lebih 60-85 kilometer. Termperatur -93 derajat celcius. Daerah ini disebut atmosfer tengah. Laboratorium angkasa ATLAS melakukan penelitian khusus di lapisan Mesosfer. Mesopause
membatasi mesosfer dengan lapisan di atasnya.
Temosfer
Lapisan teratas atmosfer disebut termosfer, ketinggiannya antara 120- 600 kilometer. Temperatur di lapisan ini naik karena langsung menerima energi Matahari, mencapai panas maksimal 1.727 derajat celcius.
Reaksi kimia di daerah ini berlangsung lebih cepat dibandingkan tempat lain. Satelit TSS-1R khusus mempelajari daerah termosfer.
Di luar Atmosfer
Lapisan di luar atmosfer disebut eksosfer, dimulai dari termosfer hingga daerah tempat pertermuan dengan gas antar planet. Daerah ini berisi hidrogen dan helium yang tersebar sangat renggang. (*)
Referensi
Fisika Gasing, Prof Yohanes Surya, Phd
Ilustrasi atmosfer Bumi dokumentasi atmosfer.gen.tr diunduh via wanaswara.com