Pasang Bulan

Kenapa Air Laut Pasang Surut?

“Pak, kata nelayan kita tidak boleh dekat-dekat pantai saat terjadi air pasang. Mengapa sih air laut bisa naik, bisa turun. Apakah ada  pompa di dasar laut,” tanya murid.

“”Imajinasi yang asyik. Saat pasang, air laut naik. Saat surut, air laut turun. Naik turunnya permukaan air laut disebabkan gaya gravitasi,” jawab Tuan Guru berbahak.

“Masih belum jelas, Pak,” ujarnya.

Jadi gaya tarik gravitasi itu selalu bekerja di antara pasangan dua benda yang memiliki massa. Gaya gravitasi makin kuat jika massa kedua benda makin besar dan makin lemah jika jarak kedua benda makin jauh.

“Ingat, pasang surut itu dipengaruhi dua hal gaya gravitasi Bulan dan Matahari Jadi, ketinggian pasang dipengaruhi posisi Matahari dan Bulan terhadap Bumi. Kapan kira -kira pasang surut terbesar terjadi,” tanya Tuan Guru.

Pasang surut terbesar pasti terjadi saat posisi Bumi-Bulan-Matahari berada pada satu garis lurus.

Gaya gravitasi di sini yang paling besar. Saat Bulan mati atau Bulan purnama, terjadi pasang surut besar. Pasang dan surut saat ini lebih besar daripada rata-rata.

Jika konfigurasi Bumi-Bulan-Matahari membentuk sudut 90 derajat, misalnya ketika Bulan setengah awal dan akhir, yang terjadi adalah pasang surut perbani.

Pasang dan surut saat itu lebih kecil daripada rata-rata. Selain dipengaruhi konfigurasinya, pasang surut juga dipengaruhi jarak Bumi-Bulan yang berubah-ubah karena orbit Bulan berbentuk elips.

Begitu juga dengan jarak Bumi-Matahari karena lintasan Bumi berbentuk elips. Prmukaan air laut, kata Tuan Guru mengalami naik turun secara teratur dan berulang disebut pasang surut.

Pasang surut ini menyebabkan pergerakan partikel massa air dari permukaan sampai ke dasar laut. Selain itu, pasang surut juga menyebabkan perubahan bentuk terhadap bentuk Bumi dan atmosfer.

Gaya tarik Bulan yang memengaruhi pasang surut adalah 2,2 kali lebih besar daripada gaya Matahari.

Gaya tarik menarik antara Bumi dan Bulan menyebabkan sistem Bumi dan Bulan menjadi satu sistem kesatuan yang beredar bersama-sama sekeliling sumbu perputaran bersama (common axis of revolution).

Pasang surut air laut dipengaruhi Revolusi Bumi terhadap Matahari dengan orbitnya berbentuk elips, periode yang diperlukan adalah 365, 25 hari.

Revolusi Bulan terhadap Bumi yang orbitnya berbentuk elips dan memerlukan periode untuk menyelesaikan revolusi itu selama 29,5 hari.

Perputaran bumi terhadap sumbunya sendiri, periode yang diperlukan untuk gerakan ini adalah 24 jam.

Saat ini, pasang surut air laut membantu nelayan, seperti budidaya sumberdaya hayati perairan, pelayaran, dan mencari ikan.

Pasang surut bisa dimanfaatka sebagai sumber tenaga lisrik air (PLTA) dan kinetik. Pasang surut air laut bisa menghidupkan generator untuk membantu masyarakat pesisir pantai mendapatkan listrik.

Saat air sedang pasang akan dimanfaatkan untuk mengumpulkan air laut. Kemudian dijemur dan akan membentuk kristal-kristal garam yang dapat menjadi salah satu mata pencaharian masyarakat yang tinggal di sekitar pesisir pantai.

Pasang surut dimanfaatkan nelayan untuk menentukan kapan harus berlayar dan berlabuh.(*)

Referensi
Fisika Gasing, Prof Yohanes Surya, Phd
Kids.grid.id
Foto ilustrasi (totabuan.news)

__Terbit pada
11 Desember 2021
__Kategori
Sains