Tiap 1,5 Hari, bisa Ulang Tahun di Merkurius
Di awal pekan ini, Tuan Guru mengajak anak didiknya berimajinasi menggunakan mesin virtual untuk jalan-jalan ke planet Terestrial.
“Sudah siap, kita menuju planet-planet sekarang. satu, dua, tiga.Go,” seru anak didiknya.
Sambil menikmati perjalanan, Tuan Guru bercerita tentang atmosfer planet terestrial atau planet kebumian.
Jadi, awalnya semua planet diperkirakan memiliki atmosfer yang sama. Yakni hidrogen dan helium. Komposisi ini disebut atmosfer primer.
Sekarang, komposisi atmosfer di setiap planet berbeda. Planet kebumian sekarang tidak mempunyai atmosfer primer lagi.
“Kenapa begitu, Pak,” tanya anak didiknya.
Tuan Guru menerangkan, kata kuncinya itu suhu dan gravitasi. Gas seperti helium dan hidrogen, argon, dan molekul air termasuk gas berat. Karena lebih dekat dengan Matahari, suhu planet kebumian lebih tinggi dari planet Jovian.
Suhu yang tinggi itu, cerita Tuan Guru, memberikan energi kinetik yang besar pada molekul-molekul gas di atmosfer.
“Makin ringan molekulnya kecepatannya makin besar,” ujar Tuan Guru.
Gas helium dan hidrogen sangat ringan, sehingga gravitasi tidak mampu menahan gerakan cepat mereka.
“Helium dan hidrogen hampir tidak ditemukan lagi di Panet Terestial,” katanya.
Bukan hanya helium dan hidrogen, tetapi semua gas tidak mampu ditahan oleh gravitasi planet.
Itulah sebabnya planet Merkurius tidak mempunyai atmosfer, jika ada, maka sangat tipis.
Jaraknya 58 juta kilometer dari Matahari. Merkurius tidak mudah dilihat dengan mata telanjang.
Tetapi sering terlihat saat fajar dan senja hari, sehingga dianggap sebagai bintang pagi dan bintang malam.
Merkurius merupakan planet terkecil kedua setelah planet Pluto, diameternya sekitar 4.862 kilometer.
Permukaannya penuh kawah akibat meteorit yang jatuh. Meteorit adalah batu-batu yang jatuh dari langit saat asteroid meledak.
Merkurius bergerak mengelilingi Matahari sekali putaran dalam waktu 88 hari dan berotasi dengan periode 59 hari. Merkurius tidak memiliki satelit.
Eits, kita sudah sampai di planet Merkurius, planet ini dekat dengan Matahari sehingga suhu di permukaan sangat tinggi.
“Ini pemukaan Merkurius. Mari kita jatuhkan sebuah buku.
Bukumya langsung terbakar. Panas sekali,” katanya.
Betul, sekarang kita berada di perihelion Merkurius, jarak
dengan Matahari 46 Juta kilometer. Kalian lihat di bawah sana ada kawah bemama Caloris Basin. Kawah terbesa di Tata Surya.
“Kalau kita berada di sana sekarang, Matahari tepat di atas kepala. Kalau kalian membakar sate ketika Merkurius ada di aphelion, perlu waktu dua kali dibandingkan di perihelion.
“Hehe, apa yang bisa kalian bisa simpulkan,” tanya Tuan Guru.
Aphelion lebih jauh daripada perihelion sehingga orbit Merkurius agak lonjong. Kelonjongannya 12 kali dari orbit Bumi. Merkurius merupakan planet yang orbitnya paling lonjong.
Tuan Guru mencontohkan dengan sebuah soal, misalnya satu hari di Merkurius = 59 hari di Bumi, satu tahun di Merkurius = 88 hari di Bumi, satu tahun di Merkurius berapa hari di Merkurius?
Jadi 1 hari di Bumi= 1/59 hari di Merkurius, 1 tahun di Merkurius = 88 hari di Bumi = 88 x 1/59 hari di Merkurius, 1 tahun di Bumi = 1,5 harĂ di Merkurius.
“Wah seru juga, tiap 1,5 hari kita ulang tahun. Tapi ingat, 1 hari Merkurius tidak sama dengan 24 jam Bumi.”
“Awas, Pak ada yang lewat tuh”
Permukaan Merkurius agak mirip permukaan Bulan. Tapi jumlah kawah di Merkurius tidak sebanyak di Bulan. Dan kawah-kawah ini terbentuk akibat tumbukan-tumbukan meteorit pada permukaan Bulan dan Merkurius.
Meteorit adalah benda yang banusan lewat Kita akan membahas meteorit nanti. Dan banyak sekali daratan yang datar. Diduga daratan yang luas ini karena muntahan lahar dari gunung-gunung berapi.
“Kita bisa mendarat di Merkurius gak, Pak?”
Merkurius memang panas. Kalau mau mendarat sebaiknya di sekitar kutub yang tidak terkena Matahari langsung.
Daerah ini tidak terkena sinar Matahari karena sumbu rotast Merkurius tegak lurus bidang orbit.
“Pak gimana kalau teman kita ingin melihat Merkurius dari Bumi.”
Karena terletak sangat dekat dengan Matahari, Merkurius sangat sulit dilihat, terlebih pada siang hari.
Untuk penduduk Bumi bagian selatan (Australia), Merkurius dapat dilihat sore hari sekitar setengah Jam setelah Matahari tenggelam pada bulan September di barat, Di bulan Maret, kita dapat menyaksikan setengah jam sebelum Matahari terbit di timur. (*)
Referensi
IPA Terpadu Kurikulum 2013, Kemdikbud
Fisika Gasing, Prof Yohanes Surya Phd
Ilustrasi kawah permukaan planet Merkurius (NASA/Carnegie/JHUAPL diunggah dari cnnindonesia.com)