
Fakta atau Mitos, Bumi Itu Magnet Raksasa?
Hai Squad, ada yang pernah melihat Kompas. Alat yang digunakan menentukan arah mata angin. Jarum Kompas selalu menunjuk ke arah utara dan selatan. Yuk, simak cerita Tuan Guru soal Kemagnetan Bumi.
“Pak, kutub utara Kompas kan selalu menunjuk ke arah utara. Berarti di sekitar kita ada medan medan magnet ya,” tanya murid Tuan Guru.
“Bagus sekali pengamatanmu. Di sekitar kita ada medan magnet. Medan magnet ini diakibatkan oleh Bumi,” jawab Tuan Guru.
“Maksudnya, Pak,” tanya muridnya lagi yang makin penasaran, sambil memgang dagunya.
Tuan Guru menerangkan, Bumi itu merupakan magnet raksasa. Kutub utara magnet Bumi terletak di kutub selatan geografis Bumi. Sedangkan, kutub selatan magnet Bumi terletak di dekat kutub utara geografis Bumi.
“Bumi merupakan sebuah magnet raksasa, maka Kompas dapat dapat tertarik ke arah utara dan selatan,” jelas Tuan Guru.
Selain itu, kata Tuan Guru, kutub selatan Bumi tidak tepat berada pada kutub utara geigrafis Bumi. Terdapat perbedaan arah yang ditunjukkan oleh Kompas dan kutub utara geografis Bumi.
“Sudut perbedaan inilah disebut sudut deklinasi. Jadi kutub utara jarum Kompas tidak benar-benar menunjukkan arah utara, tetapi sedikit melenceng dari itu,” urai Tuan Guru.
Sedangkan, Kompas tidak selalu mengarah ke arah horisontal, jika kompas bebas berputar dalam arah manapun. Sudut antara jarum Kompas dan arah horisontal disebut sudut deklinasi.
Menurut William Gilbert, Bumi bersifat magnet karena inti bumi dipenuhi dengan loadstone atau batuan yang mengandung magnetik.
William Gilbert penemu teori Kemagnetan Bumi, menyadari magnet bumi kehilangan kemampuan magnetiknya ketika terkena suhu yang tinggi.
Selain itu, kekuatan magnetik sering menghasilkan gerakan melingkar, maka dia mulai menghubungkan fenomena magnet tersebut dengan rotasi bumi.
Teori lain bernama teori dinamo yang juga menjelaskan tentang kemagnetan Bumi, teori ini, menjelaskan inti luar bumi yang bersifat cair mengandung arus listrik.
Sejumlah muatan listrik tersebut lalu berputar mengelilingi sumbunya dan menghasilkan medan magnet.
Struktur Bumi tersusun dari beberapa lapisan, yaitu inti bumi, mantel bumi, dan kerak bumi. Inti bumi terbagi menjadi dua, yaitu inti dalam yang bersifat padat dan inti luar yang bersifat cair.
Ketika bumi berotasi, partikel bermuatan listrik dalam cairan inti luar bumi ikut bergerak dan menghasilkan medan magnet.
Bumi bersifat magnetik, maka timbul gaya tarik menarik antara magnet bumi dengan jarum kompas, akibatnya kompas selalu menunjukan arah utara dan selatan.
Beberapa fakta unik tentang jarum Kompas. Pertama, alasan jarum Kompas selalu menunjuk ke arah utara dan selatan adalah karena adanya gaya tarik menarik antara jarum Kompas dengan magnet bumi.
Kedua, pada jarum Kompas ternyata terdapat penyimpangan yang dapat membentuk sudut, yaitu sudut deklinasi dan inklinasi. (*)
Referensi
Fisika Gasing, Prof Yohanes Surya, Phd
Ruang Guru
Ilustrasi magnet bumi(shutterstock diunduh via kompas.com)