petir

Cerita Arus Listrik dan Penemuan Andre Maria Ampere

“Wah, Pak, sedang apa,” tanya murid Tuan Guru, Echa saat datang berkunjung rumah Tuan Guru.

“He.. he, he, ini mencoba alat ukur listrik,” jawab Tuan Guru, dengan santai sambil persilakan anak didiknya masuk ke rumahnya.

“Wah, mengagumkan, Pak,” katanya lagi, sambil memutar saklar terpasang di dinding.

“Hati-hati, jangan pegang daerah itu, nanti kamu kesetrum,” pinta tuan Guru.

“Waduh, sakit sekali Pak,” katanya sambil meniup tangannya.

“Hati-hati, daerah itu, tidak boleh disentuh, kamu bisa kesetrum. Bahaya,” kata Tuan Guru, menasihati anak didiknya agar selalu berhati-hati saat melakukan praktikum.

“Apa yang menyebabkan orang kesetrum, Pak,” tanya Echa lagi.

“Karena ada arus listrik yang mengalir melewati badan kita,” jawab Tuan Guru singkat.

“Wah, arus listrik itu apa,” tanya Echa lagi, penasaran.

Tuan guru, menerangkan, jadi aliran listrik yang ditimbulkan oleh muatan listrik  bergerak di dalam suatu penghantar.

Muatan listrik dalam jumlah tertentu menembus penampang dari suatu penghantar dalam satuan waktu tertentu inilah yang disebut arus listrik.

Sedangkan, kuat arus listrik adalah jumlah muatan listrik yang mengalir  dalam suatu penghantar tiap satuan waktu.

Arus listrik itu, kata Tuan Guru, gerakan muatan listrik. Jadi arus listrik mengalir dari potensial listrik yang lebih tinggi ke potensial listrik yang lebih rendah.

Satuan kuat arus listrik itu ampere atau disingkat A. Arah arus listrik sama dengan arah gerak muatan positif.

Coba perhatikan soal berikut ini, dalam 10 detik, muatan sebesar 10 C mengalir. Berapa ampere kuat arus listriknya?.

“Jadi kuat arus listrik itu banyaknya muatan yang mengalir setiap detik. Dalam 10 detik mengalir muatan 10 C. Jadi dalam 1 detik mengalir muatan sebesar 10/10= 1C. Jadi kuat arus listriknya sebesar 1 C/detik atau 1 ampere,” jelas Tuan Guru, rumus bukan untuk dihapal.

Sekarang kita bermain variabel, dalam seutas kawat mengalir Q coulomb selama detik t. Hitunglah berapa arus yang mengalir dalam kawat itu.

“Dalam t detik mengalair Q coulomb. Dalam 1 detik mengalir Q/t coulomb. Jadi besarnya kuat arus yang mengalir adalah I=Q/t,” jelas Tuan Guru.

Siapa Andre Maria Ampere?
Andre Marie Ampere lahir di Lyon, Perancis 20 Januari 1775, ia tidak pernah duduk di bangku sekolah. Ampere kecil mendapat pendidikan di rumah dari ayahnya, seorang pedagang sutra kaya raya dan pejabat pemerintah yang mendukung raja berkuasa.

Maria Ampere
Andre Maria Amper (www.wonders-of-the-world.net)

Pada usia 12 tahun, sudah nampak kejeniusannya, telah menguasai semua hal tentang Matematika. Pada tahun 1793, saat ia berusia 18 tahun, terjadi pertempuran di kotanya antara pendukung raja dan republik. Nahas bagi pendukung raja dan  ayahnya tewas.

Pada usia 24 tahun, ia menikah dan dikaruniai seorang anak laki-laki, karena kecerdasannya ia diangkat menjadi Guru Besar Fisika di Bourq, selama dua tahun (1801-1803). Ia pun hidup bahagia, serba kecukupan, dan terhormat.

Namun, kehidupan rumah tangganya tidak berjalan lama. Saat usia anaknya baru berusia empat tahun, istrinya meninggal dunia. Sejak itu berubah, menjadi seorang yang pemurung dan putus asa. Lalu, pindah ke Paris dan mengajar di Ecoleb Polytechnique.

Ampere tertarik dengan hasil temuan Oersted, seorang ahli Fisika asal Denmark, yang menemukan jarum kompas bergerak jika ditaruh didekat kawat (penghantar) yang berarus listrik.

Ampere menemukan, kumparan bersifat seperti magnet batang. Besi lunak dalam kumparan berubah menjadi magnet dan kumparan yang yang berisi batang besi menjadi magnet yang kuat.

Jika dua penghantar yang berdekatan yang berarus listrik, maka bisa saling tarik-menarik atau tolak-menolak.

Ampera juga menemukan hukum Matematika untuk menghitung gaya tersebut, hukum ini disebut Hukum Ampere dan menjadi dasar teori elektromagnet ciptaan Maxwell.

Pada tanggal 10 Juni 1836, Ampere meninggal dunia di Marseille, Perancis. Di batu nisannya tertulis Tandem Felix (Akhirnya Bahagia). Konon, hampir seluruh hidupnya dilewati dalam tekanan batin, tapi adalah Ampere merupakan seorang fisikawan yang sangat rajin belajar, tekun dan pekerja keras.

Ampere meninggalkan karya tulis berupa buku berjudul Bunga Rampai Pengamatan Elektodinamika (1822), dan Teori Fenomena Elektrodinamik (1826). (*)

Referensi
Fisika Gasing, Prof Yohanes Surya, Phd
Buku IPA Kurikulum 2013 Kemdikbud
Foto/ilustrasi : www.andalanelektro.id

__Terbit pada
25 Oktober 2021
__Kategori
Sains