Sejarah Penemuan Listrik, Siapa Coulomb?
Hai squad, kita akan belajar Hukum Coulomb. Eits ini bukan hukum pidana atau perdata. Tetapi gaya listrik. Anda sudah tahu muatan listrik itu ada dua, yakni positif dan negatif.
Jika kedua muatan itu berinteraksi, maka bisa menghasilkan gaya listrik. Coba ikat dua buah balon dengan benang kasur. Lalu gosok kedua balon dengan kain wol sekaligus.
“Kedua balon itu bermuatan negatif, saat didekatkan kedua balon saling tolak. Boleh dicoba di rumah,” kata Tuan Guru.
Fisikawan asal Prancis bernama Charles-Augustin de Coulomb, ilmuwan paling berpengaruh dalam sejarah kelistrikan, menemukan karakteristik muatan listrik.
Coulomb belajar Matematika di kampus terkenal Collège des Quatre-Nations. Lalu, tahun 1759, ia masuk sekolah militer Mézières.
Kemudian, Coloumb menghabiskan sembilan tahun hidupnya di Hindia Barat menjadi insinyur militer.
Saat revolusi Prancis bergejolak, dia memutuskan untuk pensiun dan tinggal di Blois, Prancis. Ia mengabdikan dirinya menjadi peneliti ilmiah.
Coulomb mulai mengembangkan penelitian mengenai listrik dengan menyelidiki lebih lanjut mengenai hukum tolakan listrik yang ditemukan Joseph Priestley.
Pada 1768, ia menggunakan Torsion Balance, Coloumb mulai ngotak-ngatik dan mengecek interaksi dari dua benda bermuatan.
Dia menemukan, karakteristik tertentu dari benda-benda yang bermuatan. Muatan yang sejenis, mengalami gaya tolak-menolak. Muatan yang beda jenis, gaya yang timbul tarik-menarik.
Dari dua benda itu, dia mengubah besar-kecilnya muatan di salah satu benda (dengan menambah muatan, atau menguranginya dengan mengalirkan ke bumi) sambil mengecek perubahan gaya yang terjadi.
Pengaruh besar kecilnya muatan listrik terhadap gaya coulomb. Ternyata, gaya sebanding dengan perubahan muatan kedua benda.
Tidak berhenti sampai di sana, ia mengubah jarak antara dua benda tadi. Ia menjauhkan lalu mendekatkan kembali kedua benda tersebut. Sambil tetap memeriksa gaya yang terjadi.
Ternyata, gaya berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya. Semakin jauh jarak dua benda tadi, gaya yang dihasilkan akan semakin mengecil sebesar pangkat dua. (*)
Referensi
Fisika Gasing, Prof Yohanes Surya Phd
ruangguru.com