Webinar JSDI-Epson

JSDI-Epson Webinar Pembelajaran Interaktif SAC

Jaringan Sekolah Digital Indonesia (JSDI) Kota Parepare kerjasama PT Epson dan Kementerian Agama (Kemenag) Kota Parepare, gelar webinar Smart Apps Creator (SAC).

Ketua JSDI Kota Parepare, Hadiwiratama mengajak, guru terus berinovasi di masa pandemi Covid 19. Kondisi ini memicu guru merancang berbagai metode dan teknik baru yang bisa diterapkan dalam pembelajaran daring.

Bagi Hadi, guru inovatif mencari solusi yang tepat agar anak didik tak bosan belajar. Smart aplikasi creator membantu guru membuat media interaktif.

Ketua JSDI Sulawesi Sulawesi Selatan, H Anshar Syukur, mengatakan, webinar ini mendukung program pemerintah menuju sekolah digital.

Saat ini, ekstra kurukuler (eskul) Pandu Digital mulai menyasar anak didik dibangku SMP dan SMA sederajat.

Selain itu, sedang dipersiapkan program eskul Pandu Digital khusus anak didik madrasah dan peserta didik masih duduk di bangku sekolah dasar.

“Program ini melatih anak didik kecekapan digital dan karakter diera digital,” katanya.

Ketua Pimpinan Pusat (PP) JSDI Muhammad Ramli Rahim, mengajak guru terus belajar menggunakan teknologi digital untuk pembelajaran.

“Jangan pernah berhenti belajar demi kualitas pendidikan. Saat ini, digitalisasi sekolah terus berkembang. Kita ingin guru, anak didik, dan orang tua berdaya digital,” katanya.

Selama pandemi Covid-19, kata dia, perkembangan pembelajaran anak didik jauh tertinggal. Guru-guru mesti merancang metode dan strategi agar pembelajaran berjalan dengan baik.

Hesti Astina perwakilan Epson, mengapresiasi smart aplication untuk pembelajaran. Epson siap berkalaborasi dan mendukung pembelajaran berbasis digital.

“Epson sudah 20 tahun berkarya di Indonesia. Saat ini, momentum digitalisasi,” katanya. Webinar kali ini, Epson memberikan dua hadiah printer Epson kepada peserta, yakni Agustinawati dan Syamsul Rijal.

Kepala Seksi Pendidikan dan Madrasah Kemenag Kota Parepare, Syaiful Mahsan, Msi, mengatakan, zaman digital ada tangan anak-anak. Guru harus berubah agar bisa bertransformasi ke generasi atau dunia anak.

“Didiklah anak-anakmu sesuai dengan zamannya,” kata mantan Kepala MAN 1 Kota Parepare, saat membuka webinar.

Bagi Syaiful, pandemi Covid-19 ini ‘anugrah’ besar bagi guru. Berkat pandemi guru-guru bangkit belajar digital dan menggunakan teknologi informasi.

“Kemenag telah meluncurkan program Madrasah digital di Sulsel. Kebangkitan digital dimulai saat Covid-19 mewabah,” katanya.

Siswa dan santri, kata dia, bosan belajar karena desain pembelajaran masih monoton, lebih menarik dari game.

“Anak-anak kita banyak suka main game karena game lebih menarik dari pembelajaran. Ini tantangan bagi guru mendesain pembelajaran seperti game,” katanya.

Pemateri Umar Latifui, memaparkan penggunaan secara praktis aplikasi SAC. Pembuat media pembelajaran berbasis android dan ios itu mudah digunakan.

“Guru cukup memasukan materi, gambar atau konten pendukung lainnya, tanpa coding. Aplikasi SAC bisa di download melalui website resminya,” jelasnya. (*)

__Terbit pada
23 Agustus 2021
__Kategori
Lifestyle

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *