Semarak Puisi Merdeka
Malam Minggu, 15 Agustus 2021, menikmati puisi merdeka di pelataran Rumah Belajar Cinta Damai, Kota Parepare, dengan protokol kesehatan sangat ketat.
Para penyair dari tiga daerah, Kota Parepare, Pinrang, dan Barru, menggaungkan bait-bait puisi, sebagai ungkapan kritis, dan penebal jiwa nasionalis. Merdeka.
Manusia responsif itu menghibur warga live via Instagram, untuk merefleksi kembali masa-masa sulit pejuang terbebas dari belenggu penjajah.
Mereka memekik Merdeka.
Mengucapkan kata merdeka itu mudah, sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), merdeka bermakna Bebas (dari perhambaan, penjajahan, dan sebagainya).
Merdeka itu berdiri sendiri; Tidak terkena atau lepas dari tuntutan; Tidak terikat, tidak bergantung kepada orang atau pihak tertentu, leluasa.
“Bagi penyair merdeka itu bebas dari belenggu, bebas menyerup segelas kopi di warung kopi,” Syahran, saat membaca puisi.
Bait-bait kemerdekaan digaungkan membangun jiwa-jiwa nasionalisme di malam puisi digagas Forum Komunikasi Literasi Parepare (FKLP) bersama RBCD itu.
Malam itu, pecinta literasi membacakan puisi yang bertemakan kemerdekaan.
“FKL Kota Parepare bersama pegiat literasi dari Barru dan Pinrang peringati Hari Kemerdekaan dengan malam baca puisi,” kata Founder RBCD Dr Asniar Khumas.
Dosen UNM itu berharap kegiatan literasi di Kota Parepare kia menggeliat dan diminati masyarakat luas.
“Kita berupaya menggelorakan literasi di Kota Parepare, meski terbatas karena pandemi,” katanya. (*)