Ini Laman Berlatih Soal Asesmen Nasional
Pekan kedua di bulan Agustus 2021, Tuan Guru bersama sohib mengikuti sosialisasi pelaksanaan Asesmen Nasional (AN) digelar tahun ini (2021).
Sohib memaparkan, simulasi Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) direncanakan 23-26 Agustus. Sedangkan ANBK direncanakan digelar bulan September.
“Kita masih menunggu jadwal resmi dari Kemendikbud. Kami minta anak didik agar persiapkan diri,” kata sohib.
ANBK ini menyasar peserta didik yang duduk di bangku kelas empat SD, kelas delapan SMP, dan kelas sebelas SMA/SMK.
Peserta didik mengikuti ANBK dipilih secara acak. Di sekolah sohib ANBK diikuti 45 peserta didik.
Peserta didik yang mengikuti pengganti Ujian Nasional ini, dipilih secara acak oleh Kemendikbud.
Sohib berharap, peserta didik yang duduk di kelas delapan bersiapkan diri mengikuti ANBK.
“Kami imbau anak didik kami agar berlatih mengerjakan soal ANBK di laman https://pusmenjar.kemdikbud.go.id,” kata sohib.
ANBK itu bagian program Merdeka Belajar untuk perbaikan mutu pembelajaran dan hasil belajar peserta didik.
ANBK tidak lagi mengevaluasi capaian peserta didik secara individu, tetapi mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan berupa input, proses, dan hasil.
Asesmen Nasional terdiri dari tiga bagian. Pertama, Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dirancang khusus mengukur capaian peserta didik dari hasil belajar kognitif yaitu literasi dan numerasi.
Membantu peserta didik mempelajari bidang ilmu lain terutama untuk berpikir dan mencerna informasi dalam bentuk tertulis dan dalam bantuk angka atau secara kuantitatif.
Kedua, Survei Karakter dirancang untuk mengukur capaian peserta didik dari hasil belajar sosial-emosional berupa pilar karakter untuk mencetak profil pelajar Pancasila.
Ketiga, Survei Lingkungan Belajar, mengevaluasi dan memetakan aspek pendukung kualitas pembelajaran di lingkungan sekolah.
Selain itu, mengukur kualitas berbagai aspek input dan proses belajar-mengajar di kelas maupun di tingkat satuan pendidikan.
Asesmen Nasional pada 2021 dilakukan sebagai pemetaan dasar dari kualitas pendidikan yang nyata di lapangan, sehingga tidak ada konsekuensi bagi sekolah dan peserta didik.
“Hasil Asesmen Nasional tidak ada konsekuensinya buat sekolah, hanya pemetaan agar tahu kondisi sebenarnya,” kata Mendikbud dan Ristek-Dikti Nadiem Makarim dilansir pusmenjur.go.id.
Asesmen Nasional adalah program penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah.
Asesmen Nasional dikuti satuan pendidikan terdiri dari 149.431 SD/MI, 44.493 SMP/MTs , 17.794 SMA/MA, 13.759 SMK , 7.235 Kesetaraan, 2.025 Sekolah Khusus. (*)