Diskusikan Kurikulum Sekolah Bersama Orang Tua
Membangun sinergi orang tua dan guru di awal tahun ajaran baru perlu dilakukan. Pertemuan awal itu, mendiskusikan program pendidikan anak di sekolah barunya.
Selain itu, manajemen sekolah menyampaikan, kurikulum pendidikan kepada orang tua agar yakin anaknya mendapat pendidikan dan teladan yang baik.
Tuan Guru bersemangat saat membaca postingan bertajuk “Educate Togerther, Achieve More” SMP Islam Athirah 1.
Saat ini, masih banyak sekolah yang belum mendiskusikan program dan kurikulum yang diterapkan.
Welcoming Day, Sabtu 31 Juli itu digelar secara virtual zoom, perkenalkan Sekolah Islam Athirah dan programnya kepada orang tua.
Welcoming Day itu memukau orang tua anak didik, acara dipandu 3 MC dengan 3 bahasa. Yakni Inggris, Jepang, dan Arab.
Kolaborasi 3 MC tersebut mengenalkan pembelajaran bahasa asing yang menjadi pilihan siswa selama menimbah ilmu di SMP Islam Athirah 1 Makassar, 3 selama tahun.
Direktur Sekolah Islam Athirah H. Syamril, berbagi cerita, anak didik baru inu akan menjadi pemimpin masa depan.
Mereka harus memiliki fisik yang kuat dan ilmu yang mendalam agar bisa memimpin dirinya, keluarga, atau pemimpin masyarakat.
“Setiap individu harus belajar menjadi pemimpin untuk menyiapkan diri di masa depan,” katanya dimuat di situs resmi Sekolah Athirah.
H Syamril, yakin seseorang memiliki ilmu pengetahuan dan keterampilan mumpuni, jasmani yang sehat, ilmu yang cukup, dan iman yang kuat akan menjadi pemimpin yang imamah.
Pengurus BMJ (komite) Wilayah Athirah Novita Munassar, menjelaskan BMJ bekerjasama dengan sekolah membantu pendidikan.
BMJ webinar dengan tema vaksin pada anak bahas pentingnya vaksin di era pandemi dan program Jumat Berkah, meringankan beban warga kurang mampu.
Di akhir acara Welcoming Day,
orang tua anak didik bergabung ke kelas masing-masing yang dipandu wali kelas.
Mereka bahas program pendidikan di kelas dan pembentukan Forum Komunikasi Kelas (FKK).
Pengurus FKK ini akan bertugas selama setahun di kelas masing-masing, membangun silaturahmi orang tua dan guru. (*)