Penjelasan Pakar Soal Matahari Terbit di Utara
Akhir-akhir ini kita dihebohkan video viral di media sosial bahwa matahari terbit dari utara. Peristiwa ini direkam seorang guru di Jenneponto, Sulawesi Selatan.
Dosen KBK Fisika Bumi, Universitas Negeri Makassar (UNM), Dr Muhammad Arsyad MT, menyikapi dengan santai. Fenomena alam itu hal biasa dan terjadi setiap tahun.
“Yang video itu, pasti bukan guru Fisika. Posisi matahari berubah setiap waktu. Ada titik terdekat dan terjauh. Ini kita kenal gerak semu Matahari,” katanya.
Ketua Prodi Sains Pascasarjana UNM itu, menceritakan kepada Tuan Guru, gerak semu Matahari akibat orbit bumi mengelilingi matahari berbentuk elips.
“Sesuai Hukum kedua Keppler bahwa kecepatan bumi mengelilingi matahari di titik terdekat lebih cepat dripada waktu bumi berada pada titik terjauh.” jelasnya.
Gerakan semu harian matahari disebabkan rotasi bumi pada sumbunya. Bumi berputar dari barat ke timur.
Perputaran bumi dari arah barat ke timur inilah yang menyebabkan matahari seolah-olah bergerak dari timur ke barat.
Padahal matahari tidak bergerak. Bumi mengelilingi Matahari. Sumbu bumi tidak tegak lurus dengan bidang ekliptika (bidang edar/orbit), Bumi membentuk sudut 23,5 derajat terhadap kutub ekliptika.
Posisi miring Bumi membuat revolusi bumi mengelilingi matahari selama 365,25 hari. Matahari seolah-olah bergerak dari garis khatulistiwa ke garis balik utara ke khatulistiwa lagi dan kemudian ke garis balik selatan.
Selain itu, gerak semu Matahari, sesuai teori Siklus Milankovitch. Pertama, eksentrisitas yaitu bentuk orbit tidak bulat, tetapi memiliki nilai eksentrisitas, sehingga bentuknya menjadi sedikit elips dan tidak bulat sempurna.
Akibat dari bentuk orbit bumi tidak bulat ini disebut perihelion dan aphelion. Saat matahari berada dalam titik atau jarak terdekat dengan bumi disebut perihelion.
Di mana Bumi menerima radiasi paling tinggi dari matahari sehingga suhu menjadi lebih panas.
Titik terjauhnya disebut aphelion, dimana bumi menerima radiasi matahari terendah sehingga mengalami penurunan suhu.
Kedua, obliquity yakni kemiringan bumi ketika berotasi. Kemiringan itu bervariasi dan bergeser antara 22,1 derajat hingga 24,5 derajat.
Jika kemiringan bumi bertambah maka musim panas akan lebih panas dan musim dingin akan lebih dingin.
Ketiga adalah presisi, yaitu perubahan arah rotasi karena bergesernya sumbu bumi. Perubahan arah rotasi Bumi ini bisa mengubah tanggal perihelion yang jatuh pada bulan Januari dan aphelion yang jatuh bulan Juli.
Saat ini, bumi sedang berada pada titik Aphelion atau titik terjauh dengan matahari. Bumi bergerak mengelilingi matahari dalam lintasan elips.
Ketika bumi berada pada titik terdekatnya dengan matahari dan ada kalanya bumi berada sangat jauh dari matahari.
Ketika bumi berada di titik terjauh dari matahari, ini disebut Aphelion. Fenomena ini terjadi setiap tahun dan selalu jatuh pada bulan Juli. (*)