Amalkan Nasihat Guru
Hari ini, Selasa, 8 Juni 2021, Tuan Guru menemani putrinya mengambil rapor dan surat keterangan kelulusan di SMP Negeri 2 Kota Parepare, Sulawesi Selatan.
Dokumen itu syarat melanjutkan pendidikan di jenjang SMA sederajat.
Pewaktu baru menunjukkan pukul 08.00, ia merengek diantar ke sekolahnya, di bilangan Jalan Lahalede, padahal jadwal pembagian rapor dimulai pukul 10.00.
Tuan Guru bergegas, menyusuri jalan protokol cukup ramai menuju sekolah.
Saat tiba di sekolahnya sejumlah orang tua dan teman sebaya sudah tiba lebih awal.
Tuan Guru bersama putrinya mengantre masuk ke ruangan tenaga kependidikan, mengambil surat keterangan lulus (SKL). Penerapan protokol kesehatan ketat.
Kemudian, menemui wali kelas, mengambil rapor. Wali kelas menasihati anak didiknya.
Ia mengajak, anak didiknya selalu bersyukur dan berterimakasih kepada mereka yang telah mendidiknya.
“Jangan lupa selalu disiplin, hargai dan hormati guru-gurumu, orangtuamu. Perbanyak teman dan sahabat,” ujarnya.
Kesuksesan Anda berkat kerja keras dan doa orang tua hebat serta keikhlasan guru-guru hebat.
“Biasakan menyapa, saat bertemu. Tersenyumlah pada gurumu. Patahkan pameo bahwa hanya anak nakal di sekolah yang selalu menyapa dan melempar senyum kepada guru,” nasihatnya.
Kesabaran dan keikhlasan guru mendidik kalian penuh makna. Ia telah mencontohkan teladan yang baik selama menempuh studi.
Teruslah belajar, semua ruangan itu tempat belajar dan manfaatkan waktu untuk belajar.
“Bila kamu tidak tahan penatnya belajar, maka kamu akan menanggung perihnya kebodohan,” pesan Imam Syafi’i.
Jadilah penebar kebaikan dan manfaat untuk orang banyak. Sebaik-baik manusia yang bermanfaat bagi orang lain.
Tak terasa si keriting, begitu kami memanggilnya sudah tamat SMP dan bersiap memasuki jenjang SMA sederajat.
“Tetaplah menjadi pribadi sederhana. Jangan lupa salat Nak dan doakan orang tua dan gurumu,” nasihatnya.
Jangan lupakan jasa-jasa gurumu. Mereka sangat berjasa kepadamu.
Mengajarkan hal yang baik dan mencontohkan teladan yang baik selama menimbah ilmu.
“Peganglah nasihatnya. Sapalah gurumu. Tersenyumlah kepada mereka saat bertemu,” nasihatnya.
“Cium tangannya. Doakan gurumu sehat agar bisa mendidik dengan baik demi masa depan negara,” nasihat Tuan Guru ke putrinya. (*)
One comment on “Amalkan Nasihat Guru”
Komentar ditutup
Perdana main di sini 😊
Barakallah dan selamat ya untuk kelulusan putrinya…
Btw, menghormati guru bisa dibilang ilmu langka ya sekarang. Karena bahkan orang tua sendiri banyak yang lalai untuk mengajarkan ilmu ini. Jadi reminder nih untuk diri sendiri.