Gerhana Matahari Cincin Api, Bisa Disaksikan di Indonesia?
Hay, squad kita ketemu lagi dengan materi fenomena alam, Gerhana Matahari Cincin (GMC) Api. Ya, pada Kamis, 10 Juni 2021, sebagian penduduk bumi akan menyaksikan GMC.
“Apa itu gerhana Matahari Cincin Pak,” tanya Icha.
“Cahaya Matahari dihalangi Bulan. Saat itu, poisi bulan berada pada jarak yang jauh dan kecil dari Bumi,” jawab Tuan Guru.
“Maksudnya Pak,” tanya Echa.
Ketika sinar Matahari mengenai Bulan, bayangan di belakang Bulan ada yang gelap sekali (disebut Umbra) dan ada yang agak terang (disebut Penumbra).
Penduduk Bumi yang terkena bayangan Umbra akan mengalami Gerhana Matahari Total. Sedangkan yang terkena bayangan Penumbra mengalami Gerhana Matahari Sebagian.
Saat terjadi Gerhana Matahari Total, kita dapat menyaksikan korona. Bagian matahari bersuhu 2 juta derajat. Jadi jangan sekali-kali Gerhana Matahari secara langsung.
“Dapat merusak mata. Gunakan filter pelindung mata,” nasihat Tuan Guru.
“Lalu bagaimana Gerhana Cincin,” tanya Chaca.
“Orbit Bulan berbentuk elips. Bulan memiliki titik terjauh (apgee) dan titik terdekat (parigee),” kata Tuan Guru.
Saat Bulan berada di apogee, bayangan Umbra Bulan membentuk perpanjangan yaitu Antumbra. Penduduk Bumi yang terkena bayangan Antumbra dapat melihat Gerhana Matahari Cincin.
Sayangnya, penduduk Indonesia tak kebagian penampakan Gerhana Matahari Cincin Api. Laporan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Negara (LAPAN), fenomena ini bisa disaksikan di Pulau Ellesmere dan Baffin di Kanada.
Selain itu juga ada di Siberia, Rusia. Wilayah seperti Greenland, Islandia, Eropa, Rusia, negara Asia Tengah dan Tiongkok bagian Barat dapat menyaksikan Gerhana Matahari Sebagian,” tulis Lapan.
Melansir USA Today, saat Gerhana, Bulan akan menutupi Matahari dan membentuk cincin karena tepian nya tidak akan tertutup semua.
Bulan cukup jauh dan tampak kecil dari Bumi. Jadi Bulan tidak bisa menutupi permukaan Matahari secara menyeluruh.
Masyarakat dilarang melihat langsung saat fenomena Gerhana Matahari Cincin terjadi. Mereka harus melengkapi diri dengan kaca mata Gerhana.
NASA juga mengeluarkan peringatan yang sama agar tidak melihat langsung ke Matahari, menghindari kebutaan.
“Hanya selama fase total dari Gerhana total yang aman untuk melihat Matahari dengan mata telanjang,” kata pensiunan astrofisikawan NASA, Fred Espenak. (*)
Sumber : Lapan.go.id