Gerhana Bulan

Amalan dan Panduan Salat Gerhana Bulan dari Kemenag

Hari ini, Kamis, 26 Mei 2021, diperkirakan terjadi gerhana bulan total warna merah. Gerhana diperkirakan akan berlangsung sejak pukul 18:09 – 20:51 WIB.

Puncak gerhana bulan total atau Super-Blood Moon bisa disaksikan langsung tanpa alat bantu optik pada pukul 18.46 WIB di wilayah barat Indonesia, pukul 19.46 di wilayah tengah Indonesia, dan 20.46 di wilayah timur Indonesia.

Gerhana bulan total adalah fenomena saat bidang orbit bulan yang miring 5 derajat membawanya sejajar dengan bidang ekliptika Planet Bumi atau poisi matahari-bumi-bulan sejajar.

Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama, Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin, mengimbau umat Islam, agar menunaikan salat sunnah gerhana.

Selain itu, umat Islam juga dianjurkan perbanyak zikir, doa, istighfar, taubat, sedekah, dan amal-amal kebajikan lainnya.

“Jika kita perhatikan waktu terbit bulan di masing-masing daerah, maka Salat Gerhana bisa dilakukan pada rentang setelah Salat Maghrib sampai selesai Gerhana sesuai dengan waktu di atas,” ujar Kamaruddin dikutip kemenag.go.id.

“Kami mengimbau agar Salat Gerhana dengan mematuhi protokol kesehatan dan disiplin 5M: mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan,” katanya.

Rasulullah Muhammad SAW mengajarkan kepada kita tuntunan syariat yang mulia ketika terjadi gerhana matahari maupun gerhana bulan, antara lain yaitu:

1. Menghadirkan rasa takut kepada Allah saat terjadinya gerhana matahari dan bulan. Peristiwa tersebut mengingatkan kita akan tanda-tanda kejadian hari kiamat, atau karena takut azab Allah diturunkan akibat dosa-dosa yang dilakukan.

2. Mengingat apa yang pernah disaksikan Rasulullah Muhammad SAW dalam Salat Kusuf. Diriwayatkan bahwa dalam salat kusuf.

Rasulullah SAW diperlihatkan oleh Allah surga dan neraka, bahkan beliau ingin mengambil setangkai dahan dari surga untuk diperlihatkan kepada mereka.

Beliau juga diperlihatkan berbagai bentuk azab yang ditimpakan kepada ahli neraka.

Karena itu, dalam salah satu khutbahnya selesai salat gerhana, beliau bersabda, “Wahai umat Muhammad, demi Allah, jika kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.” (H.R. Muttafaq alaih).

3. Menyeru dengan panggilan “Asshalaatu Jaami’ah”. Maksudnya adalah panggilan untuk melakukan salat secara berjamaah.

Aisyah meriwayatkan bahwa saat terjadi gerhana, Rasulullah SAW memerintahkan untuk menyerukan “Ashshalaatu Jaami’ah” (H.R. Abu Daud dan al-Nasa’i).

Tidak ada azan dan iqamah dalam pelaksanaan salat gerhana. Karena azan dan iqamah hanya berlaku pada salat fardhu yang lima.

4. Disunnahkan mengeraskan bacaan surat, baik salatnya dilakukan pada siang atau malam hari. Hal ini dilakukan Rasulullah SAW dalam salat gerhana (H.R. Muttafaq alaih).

Panduan Salat Gerhana

Panduan Salat Gerhana
Panduan Salat Gerhana (kemenag.go.id)

1. Berniat di dalam hati
2. Takbiratul ihram yaitu bertakbir sebagaimana salat biasa
3. Membaca do’a iftitah, kemudian membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang lain sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih)
4. Kemudian ruku
5. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal)
6. Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah dan surat lain.
Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama
7. Kemudian ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya;
8. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal);
9. Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud, kemudian sujud kembali;
10.Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana rakaat pertama, hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya;
11.Salam.

Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jamaah yang berisi anjuran untuk berzikir, berdoa (khususnya agar wabah covid-19 berakhir), beristighfar, dan bersedekah.

Sumber : kemenag.go.id

__Terbit pada
26 Mei 2021
__Kategori
Sains