2022, Startup Digital jadi Mata Kuliah Pilihan
Ilustrasi/foto: womantalk.com
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti), Kemendikbudristek, menetapkan, Startup Digital menjadi mata kuliah pilihan tahun 2022.
Startup Digital bukan mata kuliah wajib kurikulum (MKWK). Saat ini, ada empat MKWK Dikti secara nasional, yakni Bahasa Indonesia, Kewarganegaraan, Agama, dan Pancasila.
“Kami akan dorong hadirnya mata kuliah Startup Digital
tahun 2022. Mata kuliah ini sifatnya opsional seperti program kewirausahaan yang selalu jadi opsi sebagai bagian dari Kampus Merdeka,” ujar Sekretaris Ditjen Dikti Paristiyanti Nurwardani dikutip kemdikbud.go.id.
Jika otoritas perguruan tinggi ingin menyempurnakan kurikulum yg relevan dengan era digital, maka boleh menambahkan mata kuliah Startup Digital menjadi mata kuliah tambahan atau pilihan, maka dapat diputuskan secara otonom.
Paristiyanti menegaskan, mata kuliah startup digital menjadi bagian dari program Merdeka Belajar: Kampus Merdeka (MBKM), khususnya kegiatan kewirausahaan startup digital.
Mahasiswa yang berminat dapat mengambil program tersebut.
Secara nasional, Ditjen Dikti dan Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) akan menyediakan modul berstandar nasional serta narasumber nasional dalam pendidikan dan pelatihan (diklat) Startup Digital.
Mata kuliah Startup Digital juga merupakan bagian dari kolaborasi antara Kemendikbudristek dengan Kemenkominfo pada Gerakan 1000 Startup Nasional.
Mata kuliah yang direncanakan hadir tahun 2022 akan tetap dipersiapkan mulai tahun ini untuk memberikan pelatihan startup kepada dosen yang nantinya akan mengampu mata kuliah tersebut.
Melalui mata kuliah Startup Digital maka mahasiswa dapat semakin memperkaya pilihan dalam menjalankan program MBKM.
Program ini memudahkan mahasiswa dalam mengembangkan diri sesuai dengan minat dan kompetensinya masing-masing, agar dapat bersaing di dunia kerja.
Kemendikbudristek melalui Ditjen Dikti bekerja sama dengan Kemenkominfo melalui Badan Riset dan SDM telah melakukan Nota Kesepahaman tentang Talenta Digital.
Pada 2021, Dikti menargetkan adanya implementasi kerja sama dengan Kemenkominfo melalui pengembangan Kurikulum Startup, Diklat Online untuk dosen dan mahasiswa secara masif.
Target kedua kementerian tersebut adalah sebanyak 100.000 partisipan dosen dan mahasiswa.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, mengatakan, setidaknya butuh sembilan juta talenta digital untuk lima belas tahun ke depan.
“Ini penting sekali untuk melakukan transformasi digital, negara kita membutuhkan talenta digital sebanyak kurang lebih sembilan juta orang untuk lima belas tahun ke depan,” tutur Jokowi. (*)
Sumber : kemdikbud.go.id