Inilah Dampak Gerhana Bulan Total
ilustrasi Gerhana Bulan (Skyandtelescope)
Hay, squad, hari ini kita belajar gerhana Bulan. Squad bisa mengamati gerhana Bulan Total berwarna merah pada Rabu, 26 Mei 2021.
“Wih… Asyik Pak,” kata Echa.
“Eca bisakah kamu gambar skema gerhana Bulan, gampang Pak,” pinta Tuan Guru.
“Ini gambar skema Gerhana Bulan,” jawab Echa.
Gerhana Bulan (mars.nasa.gov)
“Bagus… Sekarang kita akan melihat gerhana penumbra, sebelum terjadi gerhana total,” kata Tuan Guru.
“Apa maksudnya Pak,” tanya Icha.
“Jadi gerhana Bulan itu ada tiga jenis, mirip dengan gerhana matahari.”
1. Jika bulan hanya melintasi bayangan penumbra Bumi, maka gerhana yang terjadi disebut gerhana Bulan Penumbra.
2. Jika sebagian daerah Bulan melintasi bayangan umbra Bumi, maka gerhana yang terjadi disebut gerhana Bulan Sebagian.
3. Jika seluruh bagian bulan berada dalam bayangan umbra Bumi, maka gerhana yang terjadi disebut gerhana Bulan Total.
“Tapi Pak, Bulan terlihat sama seperti biasa,” kata Chaca.
“Gerhana Bulan Penumbra memang sulit dibedakan dengan Bulan biasa. Bahkan saat menggunakan teleskop sekalipun. Nah, kalian siap-siap yah kita akan menyaksikan gerhana Bulan Total Warna Merah atau Super Blood Moon,” jawab Tuan Guru.
Gerhana ini berlangsung Rabu, 26 Mei 2021. Kalian aman kok melihat peristiwa langka ini dengan mata telanjang. Gerhana bulan ini berlangsung lama.
“Wah bulannya warna merah. Kok bisa yah Pak. Katanya bulan tertutupi bayangan bumi, berarti harusnya gelap dong,” ujar Icha.
“Peristiwa memerahnya Bulan saat gerhana disebabkan peristiwa refleksi atau pembiasan. Sedikit cahaya matahari dibelokkan oleh atmosfer bumi sehingga bisa mencapai Bulan.”
Sinar yang paling sedikit dihamburkan oleh partikel-partikel atmosfer bumi adalah sinar merah sehingga sisa cahaya matahari yang sampai ke bulan berwarna merah.
“Jadi sama seperti langit yang memerah ketika matahari akan tenggelam Pak,” kata Chaca.
“Tidak… gerhana Bulan dapat dilihat semua orang yang mengalami malam saat gerhana terjadi.”
“Jadi gerhana Bulan itu terjadi berurutan, Gerhana ulan Penumbra, Gerhana Bulan Sebagian, dan Gerhana Bulan Total,” jawab Icha.
“Benar… Setelah Gerhana Bulan Total disusul kembali Gerhana Bulan Sebagian dan Gerhana Bulan Penumbra. Tapi kadang-kadang Gerhana Bulan Penumbra bisa terjadi sendirian, tanpa diikuti Gerhana Bulan Sebagian atau Gerhana Bulan Total,” kata Tuan Guru.
Umbra itu bayangan yang terbentuk saat proses terjadinya Gerhana Bulan. Pada saat itu posisi matahari, bumi, dan bulan ada pada satu garis lurus.
Umbra merupakan bayangan inti yang terbentuk di belakang planet bumi dan jatuh ke bulan akibat terhalang dari sinar matahari oleh bumi. Umbra menyebabkan bulan hilang dari peredaran mata manusia.
Penumbra adalah daerah di sekitar umbra. Penumbra disebut juga sebagai bayangan tambahan atau bayangan samar-samar yang wilayahnya lebih besar daripada umbra.
****
“Pak berarti nelayan kita tak boleh dekati pantai saat gerhana bulan karena terjadi pasang,” tanya Echa.
“Masyarakat yang berada di pesisir atau pinggir laut (pantai) perlu mewaspadai terjadinya pasang air laut yang lebih tinggi dari pasang normalnya,” jawab Tuan Guru.
“Wih Eca, imajanasimu keren, naik turunnya permukaan air laut disebabkan gaya gravitasi.”
Gaya tarik gravitasi selalu bekerja di antara pasangan dua benda yang memiliki massa. Gaya gravitasi ini makin kuat jika massa kedua benda makin besar dan makin lemah jika jarak kedua benda makin jauh.
Perhatikan gambar.
Titik A terdekat dengan bulan titik P adalah pusat bumi dan C adalah titik jauh dari bulan. Lautan di titik A mengalami gaya gravitasi besar di susul titik P, kemudian lautan C.
“Oke selanjutnya Pak, bagaiman,” tanya Icha
“Masih ingat gaya sentrifugal,” tanya Tuan Guru.
“Masih Pak,” jawab Chaca.
Bulan mengelilingi Bumi. Menurut Bulan bumi mengelilingi Bulan. Semua titik di muka bumi ini merasakan gaya sentrifugal.
Di titik P, gaya sentrifugal sama dengan gaya gravitasi. Di titik A, gaya grafitasi lebih besar karena jarak bulan lebih kecil dibandingkan titik P. Itulah sebabnya terjadi pasang di titik A.
Tapi, di C gaya sentrifugal lebih besar dari pada gaya grafitasi karena jarak bulan lebih jauh dibandingkan titik P. Sehingga di C juga terjadi pasang.
“OO.. Begitu Pak. Itulah sebabnya dalam satu hari para nelayan akan mengalami pasang dua kali dan surut dua kali,” kata Tuan Guru.
“Ketinggian pasang tidak selalu sama lho,” jawab Ica.
Ingat pasang surut itu dipengaruhi dua hal: gaya gravitasi bulan dan matahari. Jadi ketinggian pasang dipengaruhi oleh posisi matahari dan bulan terhadap bumi.
“Ada yang tahu kira-kira pasang surut terbesar terjadi?”
“Pasang surut terbesar pasti terjadi saat posisi Bumi-Bulan-Matahari berada pada satu garis lurus. Gaya gravitasi di sini yang paling besar,” jawab Icha.
“Pintar sekali kamu Icha, saat bulan mati atau bulan purnama, terjadi pasang surut besar. Saat ini, pasang dan surut lebih besar dari rata-rata.”
Jika konfigurasi Bulan-Bumi-Matahari membentuk sudut 90 derajat, misalnya ketika bulan setengah awal dan akhir yang terjadi pasang surut pebani. Pasang dan surut saat ini lebih kecil dari rata-rata.
Selain dipengaruhi konfigurasinya, pasang surut juga dipengaruhi jarak Bumi-Bulan yang berubah-ubah karena orbit bulan berbentuk elips.
Begitu juga dengan jarak Bumi-Bulan -Matahari karena lintasan bumi berbentuk elips. (*)
Refensi : Prof Yohanes Surya, Fisika Gasing 2008