Inilah Beasiswa Kemdikbudristek untuk Dosen dan Guru

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah meluncurkan program penguatan semangat Merdeka Belajar-Kampus Merdeka di kalangan dosen.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Nizam, mengatakan, program beasiswa S2/S3 bagi dosen dan calon dosen disiapkan 1.000 lebih di dalam maupun luar negeri.

Selain itu disiapkan program World Class Professor (WCP).
Program ini mengundang profesor kelas dunia dari berbagai perguruan tinggi (PT) ternama dalam negeri dan luar negeri.

Mereka akan dijadikan sebagai profesor kunjungan dan ditempatkan di berbagai PT di Indonesia.

Program magang dosen muda di perusahaan dan program magang bagi tenaga kependidikan (tendik) di PT yang lebih berkualitas.

Program lainnya Detasering, yaitu program berbagi dari dosen-dosen perguruan tinggi unggul yang saling berbagi antarperguruan tinggi.

Nizam merinci, program WCP ada sekitar 70 peserta, program kemitraan dosen dan guru dengan sasaran dosen LPTK sekitar 45 orang.

Program detasering 70 orang, bridging course sekitar 25 orang.

Sertifikasi kompetensi untuk kualifikasi kompetensi internasional dalam bidang tertentu sekitar 160 orang.

Kemudian, program magang dosen di industri ataupun lembaga riset di dalam maupun luar negeri, terdapat sekitar 370-an orang.

Scheme for Academic Mobility and Exchange (SAME) untuk menggairahkan kembali (recharging) pengembangan SDM sekitar 20 orang.

“Post Doctoral sekitar 20 orang, dan Erasmus Mobility sekitar 60 orang,” tutur Nizam, Selasa 11 Mei 2021.

Anda tertarik dengan program magang, sila unjungi laman kompetensi.sumberdaya.kemdikbud.go.id.

Program microcredential dapat mengunjungi laman kampusmerdeka.kemdikbud.go.id.

Kemudian untuk beasiswa S2/S3 bisa ke laman beasiswa.kemdikbud.go.id.

Dirjen Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto, mengatakan, program ini menawarkan suatu kemerdekaan, keluwesan, dan fleksibilitas dalam pembelajaran di perguruan tinggi.

Ditjen Vokasi juga memiliki program beasiswa. Beasiswa tersebut antara lain beasiswa untuk pendidikan S1/D4 bagi calon guru SMK.

“Jadi, mahasiswa yang ingin menjadi guru SMK kita persiapkan melalui beasiswa ini dan diharapkan tidak hanya target untuk ijazahnya, tetapi juga kita dorong untuk memiliki kemampuan pedagogi dan sertifikasi kompetensi industri,” ujar Wikan.

Selain itu, ada beasiswa pendidikan untuk dosen dan calon dosen Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Vokasi (PTPPV), program bridging course vokasi, program kampus merdeka vokasi.

Program magang dosen dan tendik PTPPV, program sertifikasi dosen dan tendik PTPPV, program riset keilmuan terapan.

Program project based learning/praktik kerja lapangan bersertifikat bagi siswa SMK (dalam dan luar negeri), dan program project based learning atau magang bersertifikat guru SMK (dalam dan luar negeri).

Direktur Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Dwi Larso mengatakan, program beasiswa yang diberikan bukan hanya untuk S2 dan S3, tetapi S1 dan vokasi.

“Kita sepakat mendukung untuk kepentingan bangsa,” kata Dwi Larso.

Direktur Sumber Daya Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek, Mohammad Sofwan Effendy, menjelaskan, beasiswa ke luar negeri dibagi menjadi dua kelompok, yaitu program S3 penuh ke luar negeri dan program dual degree.

Jumlah beasiswa S3 ada 140 beasiswa dan beasiswa S2 ada 37 beasiswa. Sesuai peraturan dari Kemenpan-RB, usia maksimum untuk mendapatkan beasiswa S3 adalah 40 tahun.(*)

Sumber : kemdikbud.go.id

__Terbit pada
14 Mei 2021
__Kategori
News