
Reuni Sambil NgeSTEM
Gambar anak didik praktik (majalah1000guru.net)
Minggu, 2 Mei 2020, Tuan Guru bersama alumni Fisika angkatan 98 Universitas Negeri Makassar (UNM) reuni via google meet.
Reuni dikemas belajar bersama itu bahas model pembelajaran science, technology, engineering and mathematics (STEM).
Berdiskusi ringan itu berjalan mulus. Sohib Tuan Guru, Rosdiana berbagi tips menerapkan model pembelajaran STEM di kelas.
Ia menjelaskan pembuatan bioplastik masuk kategori 4C (critical thinking, Creative, collaboration, & communication).
Memanfaatkan kalkulator jejak karbon menghitung karbon dari seluruh aktivitas sehari-hari dan membuat lembar kerja peserta didik.
Pembelajaran di kelas harus berfokus masalah nyata. Setiap kegiatan anak didik bersifat inkuiri (penemuan) atau saintifik.
Pendidik bersama peserta didik membuat perancangan rekayasa (engineering design processes). Peserta didik didorong berkreasi, melakukan inovasi dan terobosan.

Apa itu STEM, seperti dikutip haloprofesi.com, Sains pembelajaran menekankan anak didik meneliti dan pengukuran untuk menjelaskan sebab akibat dari sebuah fenomena alam.
Penyelidikan dan penilitian sains untuk mengidentifikasi bukti–bukti yang dibutuhkan.
Technology :
Inovasi atau penemuan manusia yang dapat mempermudah pekerjaan dalqm kehidupan yang lebih maju.
Engineering :
Pengetahuan dan keterampilan mendesain, mengaplikasikan, mereplikasi serta marekayasa sebuah karya berupa peralatan, untuk mempercepat dan mempermudah proses produksi terhadap barang dan jasa.
Mathematic :
Ilmu yang berhubungan dengan numerasi, pola perubahan dan hubungan, ruang dan bentuk. keterampilan berpikir secara rasional dan logis serta bernalar, dan menggunakannya secara sistematik dan terstruktur.
Sintaks STEM mirip alur pembelajaran 5M (menanya, mengamati, menalar, mengasosiasi dan mengomunikasikan).
Selain itu, STEM juga memiliki pola EDP (engineering design process) atau proses mendesain sebuah karya.
Secara umum EDP memiliki pola sebagai berikut : Perumusan masalah, rencana solusi, membuat dan mengembangkan model.
Menggunakan model,
mengevaluasi, mengomunikasi dan merefleksi.
Pembelajaran STEM, sesuai
implementasi 5 pilar pendidikan di Indonesia.
Learning to belive in god (belajar untuk meyakini Tuhan yang maha esa), learning to know (belajar untuk mengetahui).
Learning to do (belajar untuk melakukan/melatih),
learning to live together (belajar hidup bersama/ kolaborasi), dan learning to be (belajar untuk menjadi manusia yang utuh)
STEM sesuai dengan kecakapan Abad 21 yakni.
collaboration, kolaborasi atau kemampuan bekerjasama dalam kelompok.
Critical thinking, berpikir kritis
communicative, keterampilan berkomunikasi yang efektif
creative, kreatif dan mampu menghasilkan solusi yang inovatif
Mencakup standar proses yaitu memenuhi dalam pembelajaran HOTS (Higher Order Thinking Order).
Standar penilaian berisi asesmen otentik dan berisi muatan pengetahuan dan keterampilan.
Berisi muatan literasi baca tulis, literasi hitung, literasi sains, literasi keuangan, literasi teknologi informasi dan komunikasi, literasi budaya dan kewarganegaraan.
Usai belajar bersama, dilanjutkan saling sapa, peserta reuani sambil NgeSTEM wajib menyalakan kamera video. Maklum, sudah lama tak bersua, 18 tahun. (*)