Kemuliaan Malam Lailatul Qadr
Oleh : Dr Muhammad Qadaruddin
Rasulullah Muhammad SAW perintahkan, umatnya agar senantiasa hidupkan malam Lailatul Qadr, mengerjakan amalan ibadah dengan penuh rasa keikhlasan.
Malam Lailatul Qadr merupakan malam yang dimana suatu pekerjaan dilakukan seribu bulan sama nilainya ibadah yang dilakukan satu malam di bulan Ramadhan. Malam itu dinamakan malam Lailatul Qadr.
Dalam sebuah kisah diceritakan, para sahabat Rasulullah, bangga dengan ibadah dan amalan yang telah mereka lakukan selama 80 tahun, tanpa melakukan keburukan sedikitpun.
Lalu datang Malaikat Jibril kepada Rasulullah Muhammad SAW dan berkata bahwa Allah SWT telah menurunkan surat Al-Qadr, dimana ada satu malam di bulan Ramadhan yang melebihi amalan, ibadah dari kekaguman mereka.
Dalam tafsir Ibnu Katsir bahwa ada seorang laki laki yang malam harinya melakukan qiyam hingga petang hari. Kemudian siang hari berjihad hingga petang. Dia mengerjakan amalan ini selama seribu tahun.
Lalu Allah Swt turunkan Surat Al Qadr, bahwa malam Lailatul Qadr lebih mulia dari ibadah dan amalan mereka. Bagi mereka yang mendapatkan Lailatul Qadr seakan-akan mereka beribadah selama seribu bulan.
Lailatul Qadr sebenarnya bukan bermakna malam seribu bulan. Tetapi bermakna ketetapan, pengaturan, kemuliaan, dan ketenangan hati.
Kemuliaan bisa bermakna bahwa yang beribadah pada malam itu diberikan kekhusyuan, kemulian juga bisa bermakna malam turunnya Al-Quran.
Lailatul Qadr dikatakan malam seribu bulan. Malam itu lebih baik dari seribu bulan. Kata lail pada surat tersebut menunjukkan arti tunggal yang berarti tidak semua malam di bulan Ramadhan.
Tetapi ada malam tertentu yang mana bagi orang yang beribadah dan menghidupkan malam itu, maka akan diberikan ketenangan dan dimuliakan dari seribu bulan.
Syech Abdul Al Qadir Al Jailani mengatakan, malam lailatul Qadr adalah suatu cahaya yang dapat melapangkan hati bagi yang qiyam al lail.
Sehingga bagi mereka yang mendapatkan Lailatul Qadr mendapatkan “salam” atau keselamatan. Kenapa mendapatkan keselamatan karena malaikat selalu bersama mereka yang mendapatkan Lailatul Qadr.
Tanda tanda yang terlihat, muncul dalam mimpi, atau berupa karomah yang di luar nalar yang terjadi bagi orang yang mendapatkan Lailatul Qadr.
Dari Aisyah RA berkata; Ya Rasulullah apakah kau melihatnya? Jika aku mendapatkan lailatul Qadr apa yang aku baca. Rasulullah berkata katakanlah doa “Allahumma Afu Tuhibbu Afwa fa’fu Anniy”. (*)
Penulis adalah Ketua Prodi Jurnalistik Islam IAIN Parepare