Belajar Dari Kisah Mbah Pon
Foto: Mbah Pon sedang layani pembeli (depoedu.com)
Pekan lalu, Tuan Guru menerima pesan melalui grup pertemanan. Pesan itu berisi cerita inspirasi dari seorang perempuan single parent.
Perempuan itu dipanggil Mbah Pon, sehari-hari menjajakan kuliner khas Yogyakarta, Gudek di sudut Pasar Beringharjo, Yogyakarta.
Mbah Pon memiliki lima anak, 2 kuliah di UGM, 2 di ITB dan 1 di UI. Mbah Pon sekolahkan anaknya hingga perguruan tinggi, tanpa beasiswa.
Kisah Mbah Pon terdengar hingga ke mana-mana, pada suatu kesempatan, Mbah Pon diundang di sebuah seminar untuk berbagi pengalaman mendidik anaknya.
Ia duduk di hadapan peserta seminar. Peserta serius ingin mendengarkan kisah sukses Mbah Pon.
Banyak peserta bertanya, tapi jawaban Mbah Pon tidak memuaskan peserta seminar.
Salah satu peserta bertanya, tips mendidik anak. Tapi, Mbah Pon menjawab santai.
“Ya biasa saja, kalau nakal ya dinasihati,” jawabnya.
Peserta lainnya mengajukan pertanyaan, bagaimana mengatur pembayaran kuliah anak-anaknya.
“Pas waktunya bayar sekolah, ya dibayar,” jawabnya singkat lagi.
Peserta seminar dibuat gagu, bingung karena tidak ada jawaban yang spesial dari Mbah Pon.
Seorang peserta seminar bertanya dengan pelan agar Mbah Pon bisa bercerita.
“Mbah Pon, apa tidak pernah punya masalah,” tanyanya.
“Masalah itu apa to. Masalah itu yang seperti apa,” Mbah Pon balik bertanya.
Peserta itu mencontohkan, saat tiba waktunya bayar uang sekolah dan Mbah Pon tak punya uang.
“Oh itu toh, ya gampang saja. Kalau pas tak ada uang, saya minta ke Gusti Allah.”
Besoknya ada yang mau borong Gudeg saya. Saya jadi bisa bayar uang sekolah anak-anak,” jawab Mbah Pon.
Jawaban Mbah Pon membuat orang-orang pintar dan terpelajar di ruang ilmiah itu terdiam.
Mbah Pon tidak tahu apa itu masalah. Ia tidak pernah menganggap hidupnya ada masalah.
Bagaimana mungkin masalah datang dalam kehidupannya, bila hanya Allah yang dijadikan Sandaran menjalani kehidupan.
Memastikan cerita inspirasi itu bukan misinformasi, Tuan Guru berselancar di sejumlah portal.
Menemukan cerita Mbah Pon di laman depoedu.com. Mbah Pon, seorang janda tua yang sudah lama meninggal suaminya.
Mbah Pon berjualan Gudek memenuhi kebutuhan sehari-hari anaknya.
Kisah Mbah Pon bisa jadi inspirasi bagi kita semua. Ia tak mengenal kata masalah.
Mbah Pon hidupi anaknya dengan berjuang dan kini berbuah sukses, tanpa kiat apa-apa.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan atau dipecahkan.
Kata “masalah” itu terdiri atas soal; persoalan, seperti keluarga hendaknya diselesaikan oleh keluarga itu sendiri; rapat itu harus memecahkan yang paling rumit.(*)