Marhaban Yaa Ramadhan
Oleh :Andi Muhammad Ikbal Salam, M. Fil. I
Setelah hilal menampakkan wajahnya, maka pertanda Ramadhan telah tiba dengan membawa berkah, rahmat, dan ampunan.
Ramadhan adalah bulan berkah, semua amal ibadah dilipat gandakan pahalanya.
Bukan hanya nafas yang terhitung sebagai dzikir, tapi, tidur sekalipun menjadi ibadah, itulah yang termuat dalam kitab Minhaju Al-Balagah.
BERKAH. Bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah, berkah adalah kelebihan atas manfaat yang biasa, berkah adalah bonus.
Ketika seseorang punya makanan, lalu menikmati sendiri tanpa dibagikan maka itu mengenyangkan. Tapi, tidak berkah.
Namun makanan yang sama, Anda berikan kepada tetangga, saudara, orang yang lapar maka makanan Anda akan berkah.
Berkah adalah salah satu keistimewaan bulan Ramadhan. Perbuatan baik di bulan Ramadan, dilipat gandakan, satu nilai fardu diganjar sama dengan 70 fardhu.
RAHMAT. Bulan Ramadhan adalah bulan penuh rahmat, rahmat Allah diturunkan bagi mereka yang menyayangi anak yatim, fakir, miskin.
Menghadirkan kasih sayang kepada mereka adalah menemukan kasih sayang Allah SWT. Menyantuni, membantu mereka setelah kita merasakan lapar dan dahaga dari puasa kita.
Manifestasi rahmat Allah yang terpancar dalam batin kita menyatu dengan bentuk pertolongan kepada sesama manusia.
Untuk mendapatkan rahmat Allah SWT, maka jalannya adalah menyayangi, mengasihi mereka yang kehilangan hangatnya kasih dan sayang dalam hidup mereka.
Memasukkan kebahagiaan ke dalam hati seseorang adalah jalan yercepat mendapatkan rahmat Allah SWT.
Dalam sebuah Hadis Qudsi Allah berfirman melalui lisan suci Rasulullah bahwa semua makhluk adalah keluargaku.
Keluarga paling aku cintai adalah yang paling santun terhadap makhluk lain dan senang memasukkan kebahagian ke dalam hati orang lain.
AMPUNAN. Bulan Ramadhan adalan bulan penuh ampunan, ketika dalam perjalanan 11 bulan debu-debu dosa melakat, mengotori jiwa maka dengan menjadi tamu agung Ramadhan.
Allah mengundang kita untuk menjadi tetamunya dan salah satu jamuannya adalah dipersiapkan khusus bagi para pendosa untuk merintih.
Menyesali, berjanji, mengembalikan, mengganti, dan membuat menderita tubuhnya sebagaimana telah ia lenakan dirinya pada kesenangan yang menjauhkan hakekat kemanusiaannya.
Beberapa syarat tersebut maka Allah SWT, membukakan pintu ampunan seluas-luasnya dan tak terbatas.
Ampunan Allah melingkupi semua, sehingga salah satu rintihan pendosa adalah: Tuhanku dosaku begitu besar tapi aku memahami bahwa ampunanmu lebih besar lagi.
Melingkupi segalanya, jika tak kugapai maafmu, maka paling tidak maafmu menggapaiku. (*)
Penulis adalah Akademisi IAIN Parepare.