Ilustrasi: anak belajar Merdeka.com/shutterstock/Creativa

Hai, squad, hari ini kita belajar besaran pokok, dalam fisika kita mengenal 7 besaran dasar atau besaran pokok.

“Wah, apa saja besaran pokok itu pak,” tanya Ica.

Jadi, ada 7 besaran pokok. Ketujuh besaran itu adalah panjang, massa, waktu, suhu, jumlah zat kuat arus listrik, dan intensitas cahaya.

“Apakah 7 besaran pokok itu memiliki satuan sesuai sistem internasional pak,” tanya Eca.

“Oh.. iya panjang (meter/m), waktu (sekon atau detik/s), massa (kilogram/kg), jumlah zat (mol/mol), suhu (kelvin/K), kuat arus listrik (ampere/A), dan intensitas cahaya (kandela/ Cd),” jawab Tuan Guru.

Tuan Guru menerangkan, tahun 1960-1975 ditetapkan konversi menentukan awalan dari satuan. Tuan Guru mencontohkan, awalan kilo sama 1.000.

“Jadi jika kita menyebut 3 kilo, artinya 3×1.000 meter =3.000 meter,” jelas Tuan Guru.

“Apakah ada awalan yang lebih besar dari 1.000,” tanya Chaca.

“Tentu saja ada, misalnya yota, artinya 1. 000.000.000.000.000.000.000.000,” ujar Tuan Guru.

“Waduh.. pusing pak,” kor menjawab, sambil memegang kepalanya.

“Jangan pusing, fisikawan telah menemukan cara praktis untuk menulisnya. Angka yang diikuti 24 angka nol, fisikawan menuliskan 1×10 pangkat 24 atau disebut yota,” jelasnya.

Lalu bagaimana angka yang lebih kecil dari satu, seperti 0,001 atau 1/1.000 bisa ditulis dengan 10 pangkat mines tiga atau milli.

Nah tabel ini, bisa membantu teman-teman awalan satuan. Di SMP hanya bagian kilo sampai milli saja yang sering digunakan. Berikut awalan yang jarang digunakan.

“Wah… lebih mudah, saya mengerti pak” kata Ica.(*)

Referensi: Prof Yohanes Surya, Ph.D, IPA Fisika Gasing (Gampang, Asyik, dan Menyenangkan),Jakarta Grasindo.