Nikmati Kehangatan Permandian Lejja
Rabu, 31 Maret 2021, saya bersama rombongan Yayasan Lembaga Pengkajian Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat (YLP2EM), menuju Kota Soppeng, Sulawesi Selatan.
Bersantai dan menikmati alam di kota Kelelawar, setelah sepekan beraktivitas, sekadar melepas lelah.
Kabupaten Soppeng berjarak 200 kilometer dari Kota Makassar itu memiliki alam yang eksotik, siap manjakan pengunjung.
Kali ini, saya bergerak dari Kota Parepare, menikmati perjanan darat selama 1,5 jam menuju tempat pemandian air panas Lejja, di Desa BuluE Kecamatan Marioriawa.
Permandian air panas berada di kawasan hutan lindung dan perbukitan mengandung belerang, dipercaya bisa mengatasi gatal-gatal di kulit dan rematik (perlu kajian dari pakar).
Saat berada di kawasan Lejja, harus berhati-hati dan mengikuti petunjuk. Suhu air di sumber air panas mencapai 60°C.
Kawasan ini sangat eksotik dan sedikit mistik. Selain itu, pengunjung bisa melihat sumber air panas dengan berjalan kaki melewati jalan setapak menuju bukit.
Saat berada di atas bukit, pengunjung menyaksikan air mengalir di sungai kecil, melewati bebatuan dengan mengeluarkan asap, membentuk kabut.
Naik sedikit bukit, pengunjung melihat melihat pohon, akarnya berlubang dengan diameter sekira 50 centimeter. Air mendidih keluar dari lubang itu.
Di pohon itu terlihat kain merah dan botol-botol air mineral yang digantung di dahan dan ranting.
Botol air mineral dibawa wisatawan, saya tak paham apa maknanya. Saya menikmati keindahan alam, tanpa merusak lingkungan.
Jaga dan hormati kearifan lokal warga setempat. Jaga dan lestarikan alam. (Andi Enni/*)