Merenung

Renungkan, Dia belum Tentu Lebih Baik

Ilustras/foto: wattpad.com

Tengoklah dia dari jauh, renungkan. Dia sosok belum tentu lebih baik dari yang ada di sisimu, saat ini. Tarik nafasmu dalam-dalam, lalu tahan, hembuskan. Berlapang dadalah agar kamu plong.  Ambillah keputusan sesuai kata hatimu.

“Tataplah cermin dan maafkanlah sosok yang ada di sana. Kita boleh menyesal, tapi jangan memilih menderita,” J.S Khairen dikutip dari media sosial..

Mencintai dan cintai itu bukan sesuatu yang dilarang, tapi cinta itu kesempurnaan kepada seseorang. Yang diwujudkan dengan kasih sayang, kesetiaan, dan perhatian.

Mencintai lawan jenis bukan sesuatu yang dilarang. Yang dilarang itu buah dari cinta yang diharamkan sang pembolak-balik kalbu.

Arahkanlah kisah cinta ke yang halal biar dia sempurna. Proses cinta itu panjang. Bukan hanya di dunia, tapi juga di akhirat, kelak. Perlu direncanakan, cinta tidak bertumbuh secara tiba-tiba.

“Haruskah aku mencintainya, setelah mencintai, apa yang kuperbuat baik di dunia maupun di akhirat,” kata KH Buya Yahya pada sebuah ceramahnya.

Cinta yang benar adalah cinta karena Allah, cinta yang rasional, masuk akal.”Cinta bukan di atas kertas,” kata Siti Nurhaliza.

Cinta bisanya bermasalah jika dicampur dengan syahwat. Orang yang saling mencintai itu enak dan indah. Bukan syahwat. Cinta karena sang Khalik, memberikan keistimewaan dan keindahan.

“Cintailah pasanganmu setulus hati kerana Allah. Dan jangan ditunda kasih sayang itu. Sering-seringlah memuji orang yang Anda cintai,” kata KH Khalid Bassalamah, dalam sebuah ceramahnya.

Pujilah pasanganmu, biar tidak dipuji orang lain. Jika dipuji orang lain, membuat dirimu gusar. Pujilah dia, dia akan menyayangi Anda setulus hatinya. Buatlah dia merasa bangga setelah telah Anda memilikinya.

Memberi pujian dan berterima kasih kepada orang yang Anda dicintai cukup sederhana. Tetapi memberi sejuta makna. (*)

__Terbit pada
27 Maret 2021
__Kategori
Lifestyle
2

2 comments on “Renungkan, Dia belum Tentu Lebih Baik”

Komentar ditutup