Jangan Terlalu Serius, Berpikirlah Seperti Newton

Ilustrasi: pinterest.com

Jika Anda melalukan sesuatu (aksi), tentu berharap ada respon (reaksi) dari seseorang. Sir Issac Newton, Fisikawan asal Inggris, telah membuktikan itu melalui Hukum Newton (F aksi=F reaksi).

Bagi Tuan Guru, Hukum Newton 3 ini mengajarkan, sikap peduli, perhatian, cinta, dan rasa.

“Jangan terlalu serius berpikir, berpikirlah seperti Sir Issac Newton,” kata Tuan Guru saat berdiskusi dengan sohibnya.

Menurut Tuan Guru, cinta dan rasa butuh aksi agar mendapatkan reaksi. Saat Anda menunjukkan perhatian dan rasa kepada seseorang, Anda butuh respon (reaksi).

“Tergantung kualitas usahanya. Besar usaha (kemampuan melakukan kerja) mendapatkan respon (reaksi),” kata sohib Tuan Guru.

Konsep Hukum Newton 3, mengajarkan kita selalu peduli dan perhatian terhadap sesama.

Tuan Guru mencontohkan, saat Anda mendorong tembok, tembok itu memberikan gaya yang sama besar dengan gaya dorong Anda sehingga tembok itu tidak roboh.

Saat Anda duduk di kursi, tubuh menekan kursi ke bawah. Kenapa kursinya tidak jebol. Gaya berlawanan yang dikeluarkan kursi untuk mendorong tekanan dari tubuhmu sama besarnya.

Saat Anda menendang bola dari titik putih, harus berikan gaya lebih besar agar bola itu sulit ditangkap penjaga gawang.

“Jika gaya Anda berikan sama besar dengan gaya penjaga gawang, maka dipastikan tak gol. Penjaga gawang menghalau bola,” kata Tuan Guru.

Hukum Newton 3
“Setiap aksi selalu ada reaksi yang sama besar dan berlawanan arah atau gaya dari dua benda selalu sama besar dan berlawanan arah dan segaris,” bunyi Hukum Newton 3.

Kesimpulan, sebuah gaya selalu bekerja pada sepasang benda, dan tidak pernah hanya pada sebuah benda.

Setiap gaya selalu memiliki dua ujung. Setiap ujung gaya ini sama kecuali arahnya yang berlawanan atau sebuah ujung gaya adalah cerminan dari ujung lainnya. (*)

__Terbit pada
6 Maret 2021
__Kategori
News